Survei Temukan 56 Persen Orang Susah Tidur Karena Masalah Uang!

Angga Roni Priambodo | Shevinna Putti Anggraeni
Survei Temukan 56 Persen Orang Susah Tidur Karena Masalah Uang!
Ilustrasi uang. (Shutterstock)

Survei menemukan sebanyak 56 persen orang yang mengalami kesulitan tidur karena memiliki masalah keuangan.

Suara.com - Selama ini banyak orang mengira jika kesulitan tidur artinya sedang mengalami insomnia. Faktanya, tidak semua orang yang kesulitan tidur sedang menderita insomnia.

Sebuah survei oleh Bankrate dilansir dari World of Buzz, melaporkan bahwa 78 persen orang dewasa di Amerika yang mengalami kesulitan tidur disebabkan tekanan sehari-hari, seperti masalah keuangan, pekerjaan, hubungan dan lainnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari 56 persen responden yang berusia 18 tahun ke atas kesulitan tidur karena masalah keuangan yang meliputi pengeluaran sehari-hari, tabungan untuk pensiun dan perawatan kesehatan.

Lalu, hampir 1 dari 3 atau 32 persen responden mengatakan pengeluaran sehari-hari salah satu penyebab stres terbesar yang membuat mereka kesulitan tidur.

Baca Juga: Pabrik Neta Digeruduk Massa Dampak Krisis Keuangan yang Melanda Perusahaan

Meskipun orang dewasa paruh baya (39-54 tahun) paling jarang tidur, setiap generasi juga dipengaruhi oleh masalah keuangan yang membuat susah tidur.

Dalam hal ini orang yang berusia 39-54 tahun adalah yang paling terpengaruh oleh masalah keuangan. Sebanyak 64 persennya mengatakan bahwa mereka kesulitan tidur karena khawatir soal keuangan, salah satunya kemampuan membayar tagihan sewa bulanan.

Ilustrasi insomnia (Shutterstock)
Ilustrasi insomnia (Shutterstock)

Generasi millenial, yakni rentang usia 23-28 tahun adalah kelompok tertinggi kedua yang mengalami kesulitan tidur akibat masalah keauangan. Sekitar 58 persennya mengatakan mereka khawatir soal tabungan pensiun.

Beberapa lain memikirkan soal biaya perumahan atau tempat tinggal, hutang kartu kredit yang membuatnya kesulitan tidur.

Lalu, orang rentang usia 55-73 tahun yang emngalami kesulitan tidur juga stres terkait keuangan. Sekitar 25 persennya mengkhawatirkan soal pengeluaran mereka sehari-hari, perawatan kesehatan, tabungan pensiun dan tagihan asuransi.

Baca Juga: Sri Mulyani Tebar "Durian Runtuh" Kepada Dosen ASN

Meskipun dalam konteks ini generazi Z (18-22 tahun) terlihat paling tidak terpengaruh atau khawatir soal keuangan, bukan berarti mereka tidak memikirkannya.