30% Wanita Tak Pernah Alami Klimaks, Ketahui Fakta Lain Orgasme pada Wanita

Jum'at, 02 Agustus 2019 | 17:50 WIB
30% Wanita Tak Pernah Alami Klimaks, Ketahui Fakta Lain Orgasme pada Wanita
Ilustrasi perempuan alami orgasme. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Faktanya, sejumlah besar wanita masih mengalami kesulitan mencapai klimaks atau orgasme.

Berdasarkan The Kinsey Institute for Research in Sex, Gender, and Reproduction, antara 20% hingga 30% wanita mengatakan mereka tidak pernah mengalami orgasme saat berhubungan intim.

Selain itu, survei awal 1992 yang disebut National Health and Social Life Survey menemukan 75% pria selalu mengalami orgasme saat berhubungan seks, sementara hanya 29% wanita yang mengatakan hal sama.

Meskipun penelitian ini agak ketinggalan jaman, penelitian ini masih menawarkan sedikit pengetahuan tentang cara menyenangkan wanita di kamar.

Baca Juga: Akibat Kesalahan Dokter, Janda 3 Anak Ini Tidak Bisa Berhenti Orgasme!

Di sisi lain, peneliti ilmu saraf dan seks Nicole Prause yang mendirikan Liberos, perusahaan bioteknologi yang mempelajari hubungan otak-tubuh dalam kaitannya dengan orgasme dan kesenangan seksual, mengatakan masih ada mitos tentang orgasme wanita yang masih dipercaya oleh masyarakat umum.

Ilustrasi bercinta (Shutterstock)

1. Melakukan senam kegel setiap hari membantu wanita mendapatkan lebih banyak orgasme atau orgasme yang lebih nikmat

Senam kegel merupakan latihan untuk memperkuat dasar panggul, atau kelompok otot di dalam rahim, kandung kemih, usus kecil dan dubur.

Tapi ini tidak berhubungan dengan orgasme.

"Hanya memiliki otot panggul yang lebih kuat mungkin tidak berdampak pada persepsi kita tentang kualitas orgasme," kata Prause.

Baca Juga: Sepele Tapi Perempuan Bisa Susah Orgasme karena 5 Hal Ini Lho!

2. Ada berbagai orgasme, orgasme vagina dan orgasme klitoris

Ketika orang menyebut 'orgasme klitoris' atau 'orgasme vagina', apa yang sebenarnya mereka gambarkan adalah bagian genitalia mana yang harus distimulasi untuk mencapai orgasme, jelas Prause.

"Yang benar adalah, tidak ada perbedaan antara keduanya," katanya.

Ia menambahkan, kontraksi akan selalu terjadi di seluruh panggul, terlepas dari apakah dirangsang dari klitoris atau di dalam vagina.

Menurut Prause, otak juga bereaksi dengan cara yang sama terlepas dari metode yang digunakan untuk membantu wanita mencapai klimaks.

3. Jika wanita dibuat bergairah, mereka akan mencapai klimaks

"Gairah adalah satu masalah, tetapi klimaks adalah masalah otak yang sama sekali berbeda," kata Prause.

Dia menambahkan, ketika wanita benar-benar orgasme dengan saat merasa terangsang, otak mereka berfungsi secara berbeda.

Meski peneliti masih tidak tahu mengapa ini terjadi, mereka tahu ketika saat seorang wanita mencapai klimaks , otak mereka 'memisah', tambah Prause.

Dalam studi yang dilakukan pada 2005 terhadap wanita heteroseksual, para peneliti mengamati pemindaian otak terhadap wanita saat mereka bersenang-senang. Mereka menemukan, ketika wanita mencapai orgasme, wanita itu akan berhenti memiliki respons emosional apa pun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI