Bayi ASI Eksklusif Tapi Kok Kurus dan Pendek? Ini Penyebabnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 02 Agustus 2019 | 17:48 WIB
Bayi ASI Eksklusif Tapi Kok Kurus dan Pendek? Ini Penyebabnya
Risiko stunting dan wasting bisa terjadi setelah ASI eksklusif. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi ASI Eksklusif Tapi Kok Kurus dan Pendek? Ini Penyebabnya

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama 6 bulan memiliki banyak manfaat bagi anak. Namun pakar mengungkap, risiko anak tumbuh kurus dan pendek tetap mengintai meski diberikan ASI eksklusif.

dr. Kirana Pritasari, MQIH, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, menyebut kasus stunting (anak pendek) dan wasting (kurus) bisa terjadi setelah masa ASI eksklusif selesai.

Hal ini dikarenakan saat pemberian MPASI, makanan yang diberikan kurang beragam.

Baca Juga: Istri Tarra Budiman Siap Berikan ASI Eksklusif ke Buah Hati

Kirana menyebut malnutrisi seperti wasting dan stunting diawali dengan penurunan berat badan pada anak. Jika ini sudah terjadi, akan sulit untuk mengembalikannya menjadi ideal.

"1 dari 2 anak kurang konsumsi makanan beragam. Jadi setelah ASI eksklusif, diberikan makanan hanya karbohidrat. Padahal bayi di atas 6 bulan perlu lemak, protein, dan vitamin, bukan hanya bubur tepung," ujar Kirana, dalam temu media di Kemenkes, Jumat (2/8/2019).

Hal senada juga diungkapkan oleh dr Wiyarni Pambudi, SpA, dari Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Dikatakan dr Wiyarni, anak yang hanya diberikan satu jenis makanan saja tak hanya berisiko tumbuh kurus dan pendek. Ke depannya, anak juga berisiko pilih-pilih makanan alias picky eater.

"Di situ peran ayah dalam mendukung ibu. Ayah juga penting mengetahui tentang pola asuh, agar bisa mengimbangi ibu dalam menyiapkan makan anak," tutupnya.

Baca Juga: Pentingnya ASI Eksklusif untuk Cegah Pneumonia Pada Bayi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI