"Saya tentu tidak akan bergantung pada tanaman untuk membersihkan udara dalam ruangan ... Untuk membuatnya bekerja, Anda akan membutuhkan terlalu banyak tanaman," kata John Girman, mantan penasihat sains senior di Environmental Protection Agency's Indoor Air Division AS.
Bangunan milik Meattle telah terbukti mengurangi masalah kesehatan, menurut sebuah penelitian tahun 2008 oleh Chittaranjan National Cancer Institute dan Central Pollution Control Board.
![Tanaman lidah mertua (pexels/Fabian Stroobants)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/18/46181-tanaman-lidah-mertua-pexelsfabian-stroobants.jpg)
Meattle, CEO Paharpur Bussiness Center, telah menghijaukan setiap kamar dan lorong di 800 pabriknya. Fungsi dari penghijauan ini adalah untuk menghilangkan jelaga dan bahan kimia dari udara luar yang sering berwarna arang.
Studi di tahun 2008 tersebut membandingkan 94 orang yang tidak merokok yang bekerja di sana dengan orang yang tidak merokok yang bekerja di tempat lain di Delhi, melansir National Geographic International.
Baca Juga: Kurangi Polusi, Dishub DKI Bakal Perluas Ganjil Genap saat Musim Kemarau
Ditemukan bahwa mantan pekerja memiliki lebih sedikit kasus iritasi mata, sakit kepala, hipertensi, dan masalah pernapasan.
"Mengingat tingkat polusi udara yang ekstrem di lingkungan luar New Delhi, ini adalah sebuah pencapaian," ungkap hasil penelitian tahun 2010 yang ditulis bersama oleh Joshua Apte, sekarang seorang profesor teknik di University of Texas-Austin.
"Kami memiliki pabrik pengolahan udara," kata Meattle tentang kombinasi inovatifnya antara scrubber, filter, dan tanaman hijau.
Hasilnya, ia menambahkan, lebih sedikit hari sakit karyawan, produktivitas lebih besar, dan udara sebersih yang ada di Davos, Swiss.
Baca Juga: Orang Ini Dicela Habis-Habisan karena Kritik Polusi Jakarta, Ini Sebabnya