Cegah Osteoartritis, Ini Posisi Gerak Tubuh yang Harus Dihindari

Jum'at, 02 Agustus 2019 | 13:10 WIB
Cegah Osteoartritis, Ini Posisi Gerak Tubuh yang Harus Dihindari
Ilustrasi radang sendi, asam urat, nyeri sendi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cedera terkesan dekat dengan orang yang sering melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi, seperti olahraga misalnya. Padahal cedera dapat terjadi saat melakukan kegiatan sehari-sehari. Bahkan cedera di bagian persendian justru banyak dialami oleh orang-orang yang kurang gerak.

Berdasarkan data dari RISKESDAS 2018, prevalensi penyakit sendi di Indonesia tercatat sekitar 7,3% dan osteoarthritis (OA) atau radang sendi merupakan penyakit sendi yang umum terjadi. Meski sering dikaitkan dengan pertambahan usia, atau dikenal sebagai penyakit degeneratif, penyakit sendi telah terjadi pada masyarakat di rentang usia 15-24 tahun (angka prevalensi sekitar 1,3 %), dengan angka prevalensi terus meningkat pada rentang usia 24 35 tahun (3,1 %) dan rentang usia 35-44 tahun (6,39%). Tak jarang bila penyakit sendi khususnya osteoarthritis dilaporkan sebagai salah satu penyebab tidak langsung berkurangnya produktivitas kerja.

Dr. Deasy Erika, Sp. KFR, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi mengatakan bahwa penyakit nyeri sendi, khususnya osteoartritis, dapat dikatakan sebagai salah satu rintangan dalam beraktivitas. Guna menghindari penyakit nyeri sendi, maka sebaiknya menghindari posisi gerak tubuh yang berbahaya, baik bagi orang aktif dan kurang aktif.

"Misalnya cedera dapat terjadi saat salah posisi ketika mengangkat beban berat, seperti mengangkat koper saat bepergian, atau menggendong anak, atau berdiri dalam waktu lama saat sedang kelebihan berat badan," ungkap dokter Deasy kala berbincang dengan Suara.com belum lama ini di Jakarta.

Baca Juga: Awas! Terlalu Sering Makan Gorengan Bisa Picu Radang Sendi

Ia menambahkan, nyeri sendi juga dapat terjadi ketika tubuh justru tidak melakukan aktivitas apa-apa. Contoh, terlalu lama duduk dalam posisi tertentu, terlalu lama tidur, terlalu lama bekerja di depan layar sehingga leher kaku, telalu lama menekuk kaki, dan duduk membungkuk.

"Melakukan gerak tubuh yang dipaksakan juga bisa memicu osteoartritis. Seperti memakai celana dalam keadaan berdiri tanpa menekuk kaki dan sedikit merendahkan badan, mengambil benda di bawah tanpa menekuk kaki, mengambil benda yang terlalu jauh tetapi tidak mengubah posisi duduk, dan masih banyak lagi," bebernya panjang lebar.

Dari kesalahan-kesalahan posisi gerak seperti yang diterangkan di atas, maka tak heran permasalah osteoatritis semakin dekat dengan penduduk usia produktif di Indonesia. Selain karena faktor genetik dan kelebihan berat badan, gaya hidup kurang gerak juga dapat memicu nyeri sendi.

"Saat ini Indonesia dinobatkan sebagai negara ketiga yang paling buruk keseimbangan antara kerja dan kehidupan. Dengan capaian angka 14,3% penduduk usia produktif yang bekerja lebih dari 60 jam per minggu," pungkasnya.

Baca Juga: Penderita Radang Sendi Kurang Tidur? Ini Risikonya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI