Suara.com - Apakah Seks saat Hamil Bisa Membahayakan Kandungan?
Kebutuhan seksual suami-istri bisakah dilakukan saat sang istri sedang hamil? Pertanyaan ini banyak ditanyakan oleh pasangan muda yang baru mendapatkan kabar bahagia kehamilan sang istri, nbamun karena seks saat hamil masih sering dianggap sebagai hal yang tabu, tidak sedikit perempuan enggan melakukannya.
Bahkan, ada anggapan pula seks saat hamil bisa menyebabkan kelahiran prematur. Benarkah begitu?
Kebanyakan penelitian tidak menunjukkan bahwa seks saat hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Baca Juga: Syahrini Fix Hamil! Ivan Gunawan Doakan Ibu dan Bayinya Sehat
Berhubungan seks saat hamil umumnya tidak berbahaya. Bila Anda tidak memiliki masalah medis tertentu dan kandungan Anda terbilang baik-baik saja, maka aman untuk tetap berhubungan seks saat hamil.
Tak perlu takut seks saat hamil akan membahayakan janin di dalam kandungan. Janin akan selalu dilindungi oleh kantung ketuban berisi cairan dan otot-otot rahim yang kuat. Lubang serviks juga tersumbat oleh lendir tebal sehingga sperma dan hal lainnya tidak dapat menembus sampai ke janin, apalagi penis.
Tidak perlu khawatir juga soal orgasme saat hamil. Orgasme yang mungkin Anda rasa saat berhubungan seks mungkin dapat menyebabkan rahim kontraksi. Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon prostaglandin selama Anda orgasme. Hormon inilah yang menyebabkan rahim berkontraksi, sehingga Anda merasakan otot-otot rahim mengeras setelah mencapai klimaks.
Namun, tak perlu khawatir. Efek kontraksi ini ringan sehingga tidak memicu kelahiran prematur. Meski begitu, lain cerita kalau sebelumnya Anda punya riwayat kelahiran prematur.
Bila Anda sudah pernah melahirkan prematur, maka Anda harus lebih berhati-hati. Dokter biasanya akan mewanti-wanti Anda untuk menghindari seks sampai setelah melahirkan nanti.
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Pakai High Heels saat Hamil Kembar, Hati-Hati 6 Risikonya
Anda juga sebaiknya menghindari melakukan hubungan seksual bila Anda memiliki sejumlah kondisi seperti:
Anda pernah mengalami persalinan prematur sebelumnya
Anda pernah mengalami keguguran
Cairan ketuban
Gangguan pada leher rahim (serviks)
Rahim Anda cenderung lemah
Sebagian dokter juga mungkin tidak menyarankan Anda melakukan hubungan seks pada mingu-minggu terakhir kehamilan. Sebab, orgasme dapat memicu keluarnya prostaglandin.
Prostaglandin adalah hormon dalam tubuh yang mengatur ketegangan otot, termasuk kontraksi dan relaksasi otot. Nah, prostaglandin inilah yang diduga dapat memicu kontraksi rahim pada kehamilan trimester tiga dilansir Hello Sehat.
Aturan berhubungan seksual saat hamil
Secara umum, seks sangat kecil kemungkinannya menyebabkan kelahiran prematur selama kehamilan Anda sehat. Namun, tetap ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika ingin aman bercinta semasa kehamilan. Misalnya:
Pakai kondom
Jika pasangan Anda memiliki riwayat penyakit seksual, menggunakan kondom selama berhubungan seks merupakan solusi terbaik.
Kondom dapat membantu mencegah penularan penyakit ke ibu maupun janin yang ada di dalam kandungan.
Pilih posisi seks yang tepat
Sebenarnya tidak ada posisi seks paling baik selama kehamilan. Selama Anda merasa nyaman, Anda bisa berhubungan seksual dengan posisi apa pun. Kuncinya; peka terhadap tubuh sendiri dan terbuka dengan pasangan.
Jangan ragu untuk mengajak pasangan mencoba berbagai posisi. Dengan begitu, Anda dan pasangan jadi sama-sama tahu mana posisi yang paling nyaman.
Jadi perhatikan kondisi Anda dan konsultasikan pada dokter untuk melakukan seks saat hamil.