Suara.com - Ada beberapa kasus di mana seorang ginekolog secara sengaja dan tanpa persetujuan dari pihak terkait melakukan induksi persalinan dengan menggunakan obat.
Induksi persalinan merupakan proses stimulasi untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami terjadi. Ini bertujuan untuk mempercepat proses persalinan.
Salah satu kasusnya dilakukan oleh seorang dokter bernama Shuen pada 2018. Ia membayar denda puluhan ribu dollar untuk tindakan ini dan izin praktik kedokteran di Ontario dicabut.
Shuen akhirnya pensiun pada waktu itu.
Baca Juga: Bangkit dari Depresi Pasca Persalinan, Simak Tips Behati Prinsloo
Tindakan ini tidak hanya menyangkal wanita dapat mengendalikan tubuh dan bayi mereka sendiri, tetapi juga menempatkan anak mereka dalam risiko komplikasi kesehatan yang serius dan berpotensi fatal.
"Saya dapat mengatakan bahwa setiap upaya rahasia untuk membujuk wanita (melakukan induksi persalinan) adalah tercela dan malapraktik," kata dokter kandungan, Dr. Jen Gunter.
Bahkan ketika seorang wanita menyetujui persalinan yang diinduksi, praktik itu dapat datang dengan risiko kesehatan yang serius seperti pendarahan yang berlebihan, pecahnya rahim, dan kekurangan oksigen.
Sebenarnya, jika seorang wanita mencapai tanggal HPL-nya, ada cara untuk mendorong persalinan tanpa menggunakan obat.
Seorang ibu hamil dapat, misalnya, merangsang putingnya sendiri dengan pompa payudara atau tangannya, atau dokter dapat menyapu membran serviksnya selama pemeriksaan vagina, menurut Journal of Midwifery and Women's Health.
Baca Juga: Urusan Persalinan, Mom Zaman Now Lebih Pilih Bidan atau Dokter Kandungan?
Pilihan ini memang tidak menjamin induksi persalinan, tetapi mereka mungkin lebih aman daripada menggunakan obat induksi persalinan.
Melansir INSIDER, induksi persalinan sebenarnya cukup umum. Sebanyak 30% wanita berhasil diinduksi dengan persetujuan.
Intervensi dapat secara medis sesuai jika seorang wanita dua minggu melewati tanggal kelahirannya, airnya pecah tetapi persalinannya tidak dimulai, ia memiliki infeksi rahim, atau bayinya berhenti tumbuh, menurut Mayo Clinic.
Tetapi, dalam beberapa kasus wanita justru meminta induksi persalinan meski secara medis tidak perlukan. Misalnya seperti seorang wanita yang tinggal jauh dari rumah sakit, mereka akan melakukan induksi persalinan untuk merencanakan persalinan sehingga seorang dokter mau datang ke rumah mereka.
"Itu tidak boleh dilakukan untuk kenyamanan. Itu harus dilakukan karena alasan medis yang berkaitan dengan kesehatan ibu atau kesehatan janin dan harus dibahas," kata bidan perawat bersertifika, Risa Klein.
Jadi, dokter bersalin pun tidak merekomendasikan induksi persalinan meski sudah disetujui. Kecuali jika adanya alasan medis.