Suara.com - Vaksinasi Influenza Jadi Solusi Menjaga Kesehatan Lansia.
Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas. Secara global populasi lansia diprediksi terus mengalami peningkatan.
Proyeksi penduduk lansia di Indonesia tahun 2010-2035 diprediksi meningkat setiap tahun. Berdasarkan data Bappenas pada 2010 jumlah lansia mencapai 18,0 juta jiwa (7,56%), kemudian 25,9 juta jiwa (9,7%) pada 2019, 27,1 juta jiwa (9,99%) pada 2020, 42,0 juta jiwa (13,82%) pada 2030, dan 48,2 juta jiwa (15,77%) pada 2035.2
Data Pusdatin pada tahun 2018 menunjukan dari 4,292 juta penduduk di Bali, terdapat 531.152 jiwa lansia, atau sekitar 12.37% dari total penduduk Bali.
Baca Juga: Gara-gara Salah Parkir, Lansia Didenda Jutaan Rupiah
Hasil proyeksi penduduk 2010-2035, Indonesia akan memasuki periode lansia (ageing), dimana 10% penduduk akan berusia 60 tahun ke atas, di tahun 2020.
Usia harapan hidup penduduk Bali pun terus meningkat, dari UHH 70,72 tahun pada tahun 2010, menjadi 73,35 tahun pada tahun 2017.
Meningkatnya jumlah lansia menjadi tantangan bagi kita semua agar dapat mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri sehingga nantinya tidak menjadi beban bagi masyarakat maupun negara, dan justru menjadi aset sumber daya manusia yang potensial.
Pemerintah Daerah Provinsi Bali telah mengeluarkan Perda LANSIA NO. 11 tahun 2018 Tentang Kesejahteraan lansia. Dimana dalam bidang kesehatan terutama meliputi pemberian kemudahan pelayanan kesehatan secara terpadu kepada lansia.
Dengan adanya Perda ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengajak masyarakat untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif dari Bali untuk Indonesia.
Baca Juga: Lansia Ini Nekat Memperkosa Putri Kandungnya yang Terkena Stroke
"Dalam melakukan pembinaan kesehatan lansia, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melakukan berbagai upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pendekatan yang tepat, terkoordinasi, terpadu secara teknis dan manajerial. Dengan demikian diharapkan para lansia dapat menikmati masa tua yang bahagia dan berguna," beber dr. Ketut Suarjaya, MPPM (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali) dalam siaran persnya kepada Suara.com, Kamis (1/8).
Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses penuaan sehingga penyakit tidak menular seperti hipertensi, artritis, stroke, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Diabetes Mellitus (DM) dan Penyakit Jantung Koroner banyak muncul pada orang lanjut usia.
Orang lanjut usia juga merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan penyakit infeksi karena penurunan kekebalan tubuh dan penurunan fungsi organ secara umum, serta banyaknya paparan kuman pada lanjut usia yang memudahkan terjadinya infeksi pada lanjut usia.
Penyakit infeksi menular yang umum terjadi tentunya yang disebarkan melalui aerosol misalnya Influenza.
Setiap orang berisiko terkena influenza, termasuk orang lanjut usia (lansia). Namun sayangnya, influenza kerap dianggap sebagai penyakit ringan.
Komplikasi akibat influenza pun dapat terjadi pada kelompok berisiko tinggi yaitu anak-anak, orang lansia di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, dan ibu hamil.
Bahkan, data WHO menyebutkan bahwa influenza menyebabkan 500.000 kematian pertahun dan sebanyak 70% dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia.
Pencegahan terhadap influenza dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana seperti menjaga kontak dengan virus flu dengan menggunakan masker, cuci tangan dan menurut WHO yang efektif adalah memberikan imunisasi.5
Beberapa hal penting mengapa orang lansia perlu diberikan imunisasi yaitu karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi saat ini belum musnah didunia, vaksin aman dan efektif mencegah penyakit, vaksin dapat membuat orang lansia tetap sehat seperti halnya diet dan olahraga.
Vaksinasi influenza merupakan cara pencegahan yang terbukti efektif dari segi biaya (cost-effective). Vaksinasi influenza efektif memberikan perlindungan hingga 90% bagi seseorang yang menerima vaksin dalam kondisi sehat, berusia kurang dari 65 tahun, dan menerima vaksin dengan galur (strain) yang sama dengan galur virus influenza yang beredar.
Vaksin influenza membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam proses membentuk antibodi setelah vaksinasi dilakukan. Vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67% dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24%.
Vaksinasi Influenza termasuk mudah dan terjangkau, dengan pemberian cukup sekali setiap tahunnya dan telah tersedia di berbagai pusat layanan kesehatan seperti Rumah Sakit maupun Klinik Dokter praktek lainnya.