Suara.com - Pankreatitis merupakan peradangan pankreas yang terjadi ketika ada kemacetan dalam aliran enzim pencernaan dan enzim ini mulai menyerang pankreas.
Jika peradangan ini terjadi secara berkepanjangan, tentu akan mengurangi fungsi pankreas. Ini bakal menurunkan kemampuannya dalam menghasilkan enzim dan hormon pencernaan yang normal.
Kondisi ini pun mempengaruhi kinerja pankreas, menyebabkan malabsorpsi nutrisi, dan sering mengakibatkan penyakit seperti diabetes, seperti dikutip dari top10homeremedies.
Ada dua jenis pankreatitis, yakni akut dan kronis. Pankreatitis akut adalah suatu kondisi di mana peradangan berlangsung untuk waktu yang singkat. Sebagian besar kasus pankreatitis akut membaik dalam waktu seminggu dan pasien dapat pulang setelah 5-10 hari dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Berawal Susah BAB, Ternyata Pria Ini Idap Kanker Pankreas
Sementara itu, pankreatitis kronis ditandai dengan durasi lebih lama yang berlangsung selama bertahun-tahun peradangan dan beberapa efek terkait.
Gejala dari pankreatitis akut antara lain mual, muntah, perut bengkak dan lunak yang rasanya akan lebih buruk setelah makan, nyeri perut bagian atas, nyeri perut menjalar ke punggung, demam dan denyut nadi cepat.
Sedangkan gejala dari pankreatitis kronis, di antaranya adalah:
- Nyeri perut berulang atau bahkan konstan, yang mungkin parah.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja disebabkan oleh buruknya penyerapan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
- Kotoran berlemak dan berbau busuk (steatorrhea).
- Diabetes, sebagai konsekuensi dari hilangnya fungsi sel-sel penghasil insulin di pankreas.
Kedua pankreatitis akut dan kronis ditandai oleh rasa sakit di daerah perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk.
Nyeri perut kiri tengah merupakan gejala umum terlepas dari bentuk pankreatitis yang didiagnosis. Durasi rasa sakit berkisar dari beberapa menit hingga beberapa jam secara teratur.
Baca Juga: Baru Seminggu Menikah, Wanita Ini Meninggal Dunia Akibat Kanker Pankreas