Suara.com - Jerry Arvino, announcer Most Radio baru-baru ini membagikan kisahnya 'mati suri' selama 9 hari di Instagram. Jerry menceritakan awal mula didiagnosis sejumlah penyakit dalam satu waktu dan kondisi kritis begitu cepat.
Sudah sekitar sebulan Jerry menjalani perawatan dan pengobatan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Jerry masih ingat pertama kali datang ke rumah sakit dengan keluahan demam tinggi dan infeksi lambung.
Tak lama setelah itu Jerry justru didiagnosis mengalami gagal pompa jantung, paru-paru penuh cairan, ginjal tak berfungsi hingga radang selaput otak dalam satu waktu.
"Bayangkan, berawal dari masuk RS “cuma” karena meriang tinggi dan infeksi LAMBUNG, tiba-tiba saya mengalami gagal pompa JANTUNG (fungsi organ tinggal 25%), PARU-PARU terisi cairan 9 Liter (harus pakai ventilator karena SESAK NAFAS), GINJAL shut down (harus CUCI DARAH 80 JAM), dan radang selaput OTAK. Semua dalam waktu bersamaan!" tulis Jerry Arvino di Instagram.
Baca Juga: Dari Semua Komplikasi Lupus, Kelainan Jantung Paling Parah
Saat itu pula kondisi Jerry mulai tak stabil hingga tak sadarkan diri. Sejumlah orang yang mengunjunginya dalam fase kritis pun mungkin sudah mulai mencoba 'mengikhlaskan'.
Jerry Arvino mengalami fase kritis selama 9 hari yang terasa seperti mati suri. Pasalnya, ia seperti melewati perjalanan spiritual.
"Anehnya dalam tempo itu, saya seperti mati suri dan melewati perjalanan spiritual. Dari Paris, Singapore, Surabaya, dan masih banyak lagi," lanjutnya.
Ia melihat banyak fenomena dan masalah sosial yang terjadi di sejumlah kota selama fase kritis 9 hari. Bahkan ia seperti berada di dunia 'masa depan' di mana orang menggunakan device pengganti iPhone dan android.
"Dari adegan mendamaikan kelompok suporter yang ribut, party di Eropa, melihat perdebatan soal currency mata uang, lalu saat semua orang menggunakan device baru pengganti iphone dan android. Termasuk saat saya bilang “Tuh kan, ini semua set-up. Saya udah mau dijemput tuh.....”," sambungnya.
Baca Juga: Wanita Ini Mati Suri Selama 27 Menit, Ini yang Dialaminya Menurut Sains
Jerry juga mendengar suara seseorang di sekelilingnya yang sangat berkaitan dengan kondisinya ketika itu. Ia mendengar suara ayahnya yang memberi semangat dan berjanji akan memantau kondisinya melalui handphone.
Selain itu, Jerry juga masih bisa merasakan haus perjalanan spiritualnya yang sesuai pada kenyataannya ia memang sedang puasa minum.
Seolah apapun yang terjadi dalam perjalanan spiritualnya sangat berkaitan dengan kondisinya yang sedang kritis dan tak berdaya di atas kasur rumah sakit.
"Pun saat saya merasa haus, di realita saya sedang “puasa” minum. Atau saat saya salah minum dan sakit leher, bisa jadi ketika di realita leher saya ditusuk selang cuci darah. Semuanya masuk akal dan bisa dikaitkan!" tambahnya.
Namun, di luar kisahnya yang merasakan 'mati suri' selama 9 hari. Jerry tak menyangka dengan kondisinya yang sudah kritis karena komplikasi berkesempatan merasakan mukjizat.
Ia tak menyangka bisa bangun dari fase kritisnya yang terasa seperti mati suri selama 9 hari. Jerry lantas menegaskan bahwa sejumlah penyakit yang dideritanya bukanlah faktor keturunan.
Jerry mengatakan bahwa kondisinya saat itu tak jauh dari kebiasaannya sebelum jatuh sakit. Ia pun meminta agar orang lebih memperhatikan jam istirahat.
"Total 18 hari di RS sudah berakhir, dan komplikasi ini bukan turunan, ini perkara pola hidup dan jam tidur yang tidak teratur. Bisa jadi refleksi untuk hidup saya, dan juga untuk kamu," tandasnya.