Lakukan Pencegahan Hepatitis B, Coba Konsumsi Makanan Ini

Selasa, 30 Juli 2019 | 11:27 WIB
Lakukan Pencegahan Hepatitis B, Coba Konsumsi Makanan Ini
Ilustrasi hepatitis. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus yang juga disebut dengan virus hepatitis B (HBV). Virus yang sangat menular ini paling banyak ditemukan di Asia Timur dan Afrika sub-Sahara.

Tetapi, sebanyak 57% di antaranya ternyata berasal dari Indonesia, Cina, India, Nigeria dan Filipina. Di Republik Afrika Tengah, sekitar 12,1% dari populasi diperkirakan terinfeksi virus, sementara di Taiwan angkanya mencapai 9,4%.

Menurut profesor kedokteran emeritus di Institut UCL untuk Kesehatan dan Pencernaan dan Rumah Sakit King's College, Geoffrey Dusheiko, penyakit ini adalah silent killer.

"Hepatitis B kronis merupakan penyebab utama kanker hati tetapi menyebabkan penyakit hati yang diam," ujar Dusheiko, melansir The Guardian.

Baca Juga: Dikenal sebagai 'Silent Killer', Ketahui Gejala Awal Hepatitis B

"Penyakit ini dapat tetap diam dan karenanya tak terdiagnosis selama beberapa dekade, sampai gejala pertama kali muncul di usia dewasa muda atau paruh baya dengan sirosis dekompensasi, gagal hati, atau karsinoma hepatoseluler," sambungnya.

Hepatitis ini juga bisa menginfeksi ibu hamil. Kondisi itu tentu saja pada akhirnya dapat menularkannya ke buah hati mereka.

Vaksin yang memberikan kekebalan seumur hidup sebenarnya sudah tersedia, tetapi hanya setengah dari semua bayi yang menerimanya secara global. Sayangnya, hanya kurang dari 1% dari semua ibu dengan infeksi hepatitis B sehingga menjadi sumber utama infeksi dan berisiko tinggi menularkan virus ke anak-anak mereka yang menerima perawatan secara tepat.

Oleh karena itu, perlu kita lakukan pencegahan agar terhindar dari silent killer ini. Salah satunya dengan mengonsumsi beberapa makanan yang dapat melindungi hati.

"Tidak ada diet khusus untuk hepatitis," kata Keri Gans, RD, seorang ahli diet di New York City dan juru bicara American Dietetic Association.

Baca Juga: Hingga Muntah Darah, Apa yang Dilakukan Jika Kena Hepatitis Tingkat Lanjut?

"Seseorang dengan hepatitis hanya perlu mengikuti diet yang sehat dan seimbang," lanjutnya.

Ilustrasi menu diet Mediterania, salad sayur. (Shutterstock)
Ilustrasi menu diet Mediterania, salad sayur. (Shutterstock)

Diet atau pola makan tersebut harus mencakup:

  • Banyak buah dan sayur
  • Biji-bijian utuh seperti gandum, beras merah, gandum dan quinoa
  • Protein tanpa lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, putih telur dan kacang-kacangan
  • Produk susu rendah lemak atau non-lemak
  • Lemak sehat seperti yang ada di kacang, alpukat dan minyak zaitun.

"Saya memberi tahu klien saya untuk menggambarkan piring makan. Seperempat piring harus mengandung karbohidrat serat tinggi seperti biji-bijian, seperempat harus mengandung sumber protein tanpa lemak, dan sisanya harus mengandung buah-buahan dan sayuran," jelas Gans, melansir Everyday Health.

Guna membantu tubuh memproses makanan dan fungsi dengan lebih baik, kita juga perlu memastikan minum banyak cairan, dan utamakan air mineral.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI