Di sana, Ivo Carlos Correa bertemu dengan seorang pakar penangkaran nyamuk, Profesor Monica Ferreira Moreira yang meneliti berbagai efek zat pada anatomi tubuh dan penangkaran nyamuk untuk diuji dengan lampu ciptaan Prof Correa.
“Kami melakukan tiga percobaan dengan berbagai intensitas dan warna gelombang cahaya. Beberapa hasilnya berbeda. Sejumlah perangkap berlampu hijau dapat menangkap sebagian besar nyamuk, 19 dari 20 ekor nyamuk,” kata Moreira.
Arbovirus tersebut dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, dan ruam yang juga berisiko tinggi pada bayi baru lahir dan orang dewasa lanjut usia.
Maria Lopes yang ibu dan anak perempuannya terjangkit Chikungunya mengungkapkan, “Saya tidak terkena chikungunya. Ayah saya juga tidak, tapi ibu dan putri saya serta banyak tetangga kami terjangkit penyakit itu. Saya tidak mengerti, dan saya pikir perangkap nyamuk itu efektif.”
Baca Juga: Terobosan Baru, Gunakan Jamur untuk Basmi Nyamuk Penyebab Malaria
Kelompok sejumlah peneliti itu berhasil mendapatkan sebuah hak paten dunia yang saat ini sedang bernegosiasi untuk produksi dengan industri lokal.
Sementara jenis nyamuk Aedes Aegypti termasuk jenis serangga tropis, maka iklim yang kian hangat bisa segera membuat tempat-tempat yang sebelumnya bebas kemudian jadi sarang bagi nyamuk tersebut.