Suara.com - Tato tubuh sering kali menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Tetapi, baru-baru ini peneliti dari Jerman justru menemukan tato tubuh yang bisa mendeteksi penyakit kronis.
Peneliti Jerman telah menemukan solusi untuk seseorang mendeteksi penyakit kronis sejak dini menggunakan tato permanen. Berbeda dengan tato biasanya, tato pendeteksi penyakit ini bisa berubah warnanya tergantung dengan kondisi tubuh.
Perubahan warna tato permanen ini dianggap sebagai biomarker yang memberikan sinyal suatu penyakit dalam tubuh kita yang dipublikasikan dalam jurnal Angewandte Chemie International Edition.
Melansir dari Fox News, tato ini bisa mendeteksi kadar glukosa, pH dan albumin dalam tubuh. Sehingga memungkinkan pasien dan dokter melacak diabetes, mendiagnosis gagal hati atau ginjal dan kondisi kronis lainnya.
Baca Juga: Jangan Sepelekan, Flu Bisa Picu Penyakit Kronis Hingga Kematian
Penggunaan tato ini pun tak sembarangan. Peneliti telah mempraktikannya dengan menyuntikan pewarna ke dalam kulit babi dengan cara yang tak jauh beda dengan tato seperti biasanya.
Namun, pewarna yang disuntikan juga termasuk sensor sebagai biomarker. Sehingga warna tato bisa berubah sesuai kondisi tubuh.
![Ilustrasi diabetes (shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/04/07/o_1afoftlhevq9a1o187u192b41oa.jpg)
Contohnya, sensor pH mendeteksi kisaran pH dari 5 hingga 9 yang ditandai dengan spektrum warna kuning ke biru. Warna tato yang berubah pada kisaran ini sesuai dengan seberapa asam atau basa kulit saat itu.
Lebih tepatnya, warna tato yang berubah mencerminkan level dalam cairan interstitial yang mengelilingi sel-sel dalam tubuh.
Sayangnya, peneliti belum mencoba warna tato bisa kembali seperti semula jika kondisi sudah normal atau tidak. Selain itu, peneliti juga perlu riset lebih lanjut pada manusia.
Baca Juga: Cegah Penyakit Kronis, 5 Makanan Ini Bisa Membersihkan Usus Besar
Di sisi lain, tato untuk deteksi penyakit kronis ini pastinya juga memiliki efek samping seiring berjalannya waktu. Namun, penelitian belum menemukan efek samping yang jelas dari tato sensor ini.