Hingga Muntah Darah, Apa yang Dilakukan Jika Kena Hepatitis Tingkat Lanjut?

Senin, 29 Juli 2019 | 10:18 WIB
Hingga Muntah Darah, Apa yang Dilakukan Jika Kena Hepatitis Tingkat Lanjut?
Kenali penyebab dan cara pengobatan Hepatitis A. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga Muntah Darah, Apa yang Dilakukan Jika Kena Hepatitis Tingkat Lanjut?

Virus hapatitis khususnya hepatitis B dan C diketahui sebagai virus yang menular. Dan jika pada tahap infeksi pasien hepatitis tidak diketahui bahwa dirinya positif, maka pasien tersebut berpotensi menularkan virus hepatitis ke orang lain.

"Masyarakat perlu diingatkan lagi akan bahaya hepatitis virus," seru dokter spesialis penyakit dalam,  Dr. Ari F Syam dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Minggu (28/7/2019).

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini, 1 dari 12 penduduk dunia mengalami hepatitis B atau hepatitis C yang pada akhirnya, dapat menjadi penyebab seseorang mengalami penyakit kronis dan kematian karena TBC, HIV atau Malaria.

Baca Juga: Air Sungai Diduga Jadi Sumber Penularan Virus Hepatitis A di Pacitan

Bagaimana mengetahui bahwa kita menderita hepatitis?

Pemeriksaan darah merupakan satu-satunya cara kita mengetahui apakah kita menderita infeksi hepatitis atau tidak.

Kalau sudah mengalami perut bengkak, kaki bengkak bahkan muntah darah, maka infeksi hepatitis yang dialami seseorang tersebut sudah memasuki tahap lanjut.

Ilustrasi Hepatitis A, B dan C (Shutterstock)
Ilustrasi Hepatitis A, B dan C (Shutterstock)

Lalgu bagaimana kalau kita sudah kena Hepatitis?

Saat ini sudah ada obat antivirus baik untuk hepatitis B maupun C walau biaya pengobatannya masih mahal. Jika sudah mengalami sirosis hati maka harus dilakukan pemeriksaan USG rutin untuk  mengetahui apakah sudah terbentuk kanker hati pada pasien yang mengalami sirosis hati.

Baca Juga: KLB Hepatitis A di Pacitan, Kemenkes Sebut Tidak Ada Kasus Baru

"Akhirnya kita juga sudah harus peduli untuk infeksi virus hepatitis yang sebenarnya berbahaya ini," jelas dr Ari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI