Studi: Remaja yang Tak Biasa Sarapan Justru Berisiko Alami Kegemukan

Rabu, 24 Juli 2019 | 15:20 WIB
Studi: Remaja yang Tak Biasa Sarapan Justru Berisiko Alami Kegemukan
Ilustrasi sarapan telur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan remaja yang melewatkan sarapan justru berisiko mengalami peningkatan berat badan.

Peneliti memperingatkan, melewatkan sarapan sebenarnya dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat karena tubuh mereka menjadi menimbun lebih banyak berat badannya.

Alih-alih sarapan sehat, remaja yang kelaparan akan mencari makanan alternatif yang kurang sehat seperti kue dan minuman mengandung gula saat siang harinya.

Studi yang dilakukan oleh Univeritas Sao Paulo di Brazil ini menganalisis data dari dua survei besar yang dilakukan di Eropa dan Brazil. Mereka melihat hubungan antara perilaku makan dan berbagai indikator berat badan.

Baca Juga: Bukan Lagi Nasi, Orang Jepang Kini Lebih Suka Sarapan Roti Bakar

Ini termasuk lemak di sekitar perut, lingkar pinggang dan data indeks massa tubuh (BMI).

Dari analisis ini, temuan paling signifikan adalah 'melewatkan sarapan berkaitan langsung dengan peningkatan lingkar pinggang dan BMI pada remaja.

Ilustrasi sarapan telur ceplok. (Shutterstock)
Ilustrasi sarapan telur ceplok. (Shutterstock)

"Untuk anak laki-laki yang melewatkan sarapan, lingkar pinggang rata-rata adalah 2,61 cm lebih besar di Eropa dan 2,13 cm lebih besar di Brazil daripada anak laki-laki yang biasanya sarapan," tutur penulis penelitian ini, Dr Elsie Costa de Oliveira Forkert.

Hal yang sama berlaku untuk anak perempuan. Peningkatan lingkar pinggang rata-rata mereka adalah 1,97 cm.

"Dengan melewatkan sarapan, jutaan anak-anak dan remaja di seluruh dunia kemungkinan mengganti makanan buatan sendiri yang lebih sehat seperti produk susu, sereal gandum dan buah-buahan dengan makanan cepat saji dalam perjalanan ke sekolah atau di sekolah itu sendiri," sambungnya.

Baca Juga: Beli Sandwich Ayam untuk Sarapan, Wanita Ini Kaget Lihat Isinya

"Ini biasanya berarti mengonsumsi makanan berkalori tinggi dengan nilai gizi rendah, seperti camilan goreng, kue kering, soda, dan minuman manis lainnya, yang semuanya terkait langsung dengan perkembangan obesitas," lanjutnya lagi.

Di Barat, anak-anak dan remaja Inggris dinilai termasuk dalam yang paling tidak sehat. Terlebih dengan tingkat obesitas tertinggi di Eropa.

Padahal, obesitas di usia muda dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Hasil dari penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, melansir Daily Mail.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI