Suara.com - Cegah Anak Lakukan Kekerasan, Ini Pesan Psikolog untuk Orangtua
Kekerasan fisik yang dilakukan oleh anak-anak tidak terjadi begitu saja. Ada faktor orangtua yang bisa menjadi pemicu mengapa anak melakukan kekerasan.
Psikolog dari klinik Personal Growth, Kantiana Taslim, M.Psi, mengatakan anak dibentuk oleh lingkungan terdekat, yakni keluarga. Oleh karena itu, tugas orangtua untuk mencegah anak menjadi pelaku kekerasan, dengan menanamkan nilai-nilai yang baik.
"Pola asuh orangtua, nilai-nilai yang ditanamkan kepada anak, ditambah faktor eksternal seperti pengawasan pergaulan, ini yang membentuk anak. Sekolah cuma tambahan, yang paling dekat adalah keluarga," tutur Kantiana kepada Suara.com, baru-baru.
Baca Juga: KPAI: Pelaku Kekerasan Seksual ke Siswa Didominasi Guru dan Kepala Sekolah
Hal senada juga diungkapkan oleh pemerhati anak Seto Mulyadi. Lelaki yang akrab disapa Kak Seto ini menyebut, anak melakukan kekerasan bisa dikarenakan melihat perilaku orangtua.
Ia mengatakan pembiaran dari orangtua mengenai perilaku kekerasan membuat anak terbiasa dengan hal itu.
"Saya pernah melakukan diskusi dengan para orangtua dan orangtua malah meremehkan (perilaku agresif anak) dengan mengatakan, namanya juga anak-anak, nggak apa-apa berantem, pukul-pukulan sedikit. Padahal kalau dibiarkan akan terus berkembang," ungkapnya.
Di sini, peran orangtua sebagai role model alias panutan anak menjadi penting. Jika orangtua membiarkan anak melakukan kekerasan, atau yang lebih parah, terbiasa melakukan kekerasan di depan anak, bukan tidak mungkin anak menganggap kekerasan adalah hal yang normal.
Oleh karena itu, Kak Seto menekankan pentingnya rapat keluarga dalam membuat peraturan. Orangtua tidak boleh hanya memberikan instruksi dan perintah, tapi juga harus bisa mendengarkan apa yang dikatakan anak.
Baca Juga: Studi : Trauma Kekerasan Masa Kecil Sebabkan Endometriosis
"Rapat keluarga bisa di mana saja, saat makan malam, di kebun, atau saat sedang jalan-jalan. Intinya memberikan anak waktu untuk berbicara apa yang ada di pikirannya," tutup Kak Seto.