Suara.com - Jika Anak Dibully di Sekolah saat Orangtua Kena Masalah, Ini Kata Psikolog.
Anak bungsu Nunung dikabarkan jadi korban bullying setelah ibunya ditangkap terkait kasus narkoba. Hal tersebut pertama kali disampaikan oleh adik Nunung, Wulantri di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2019).
Tak terima dengan pemberitaan tersebut, kepala sekolah tempat anak Nunung bersekolah, Syamsuddin, angkat bicara. Ia membantah tegas pernyataan Wulantri.
"Saya sampaikan, sampai Senin kemarin, dan hari ini, ananda dari N itu tetap sekolah dan bisa bergaul dengan temannya dengan ceria, dan tak ada beban," ujar Syamsuddin saat menggelar jumpa pers bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).
Baca Juga: Jaga Psikis Anak, Keluarga Sebut Nunung Sakit ke Si Bungsu
Meski begitu, isu perundungan di sekolah jika orangtua si anak kena masalah hukum ternyata menarik perhatian publik. Menurut psikolog, banyak kasus yang terjadi ketika anak menjadi korban bully akibat orangtuanya terkena sebuah masalah.
Psikolog anak dan remaja, Erna Marina Kusuma M.Psi. C.Ft membeberkan jika ada kasus anak dibully karena orangtua terkait hukum, peran sekolah dan guru menjadi sangat penting.
"Sebenarnya permasalahan orangtua tidak bisa di lemparkan ke anak namun seringkali tetep saja ya yang namanya keluarga akan terkena dampak jika salah seorang anggota keluarga kena masalah," seru Erna membuka obrolan kala dihubungi Suara.com, Rabu (24/7) melalui Whatsapp.
Erna menegaskan pindah sekolah tidak menjamin anak tidak akan dibully apalagi jika alasan kepindahan dari sekolah lama di ketahui oleh teman-teman baru di sekolah yang baru.
"Sulit untuk pindah sekolah juga tanpa memberitahu alasan pindah jika kasus keluarga sudah tersebar luas di media sosial dan viral," seru Erna.
Baca Juga: Gara-gara Ini Anak Nunung Diberitakan Dirisak di Sekolah
Jika sudah terjadi permasalahan seperti ini, menurut Erna peran sekolah sangat diharapkan dapat bijak untuk merangkul emosi anak.