Nunung Mengaku Alami Depresi Psikosomatik sebelum Tertangkap, Apa Itu?

Rabu, 24 Juli 2019 | 06:35 WIB
Nunung Mengaku Alami Depresi Psikosomatik sebelum Tertangkap, Apa Itu?
Tersangka kasus penyalahgunaan narkoba Tri Retno Prayudati alias Nunung dan menangis saat rilis kasus di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/7). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Secara terang-terangan, Nunung 'Srimulat' mengaku jika selama ini dirinya masih dalam perawatan dokter sebelum akhirnya tertangkap karena penyalahgunaan narkoba jenis sabu pada Jumat (19/7/2019) pekan kemarin.

Ia masih kerap mengunjungi dokter lantaran dirinya didiagnosis dengan depresi psikosomatik. Nunung juga menambahkan dirinya masih mengonsumsi obat untuk meredakan depresinya itu.

Depresi psikosomatik berhubungan dengan setiap penyakit yang memiliki gejala fisik. Namun, semua itu berasal dari emosi dan pikiran.

Melansir Very Well Health, penyakit psikosomatik berasal dari stres emosional atau pola pikir merusak yang kemudian berkembang dengan gejala fisik. Biasanya ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh terganggu karena stres.

Baca Juga: Jaga Psikis Anak, Keluarga Sebut Nunung Sakit ke Si Bungsu

Kesalahpahaman umum selama ini adalah banyak yang mengira kondisi psikosomatis adalah imajiner atau menyebut semuanya hanya ada dalam pikiran seseorang.

Tersangka kasus penyalahgunaan narkoba Tri Retno Prayudati alias Nunung dan suaminya Iyan Sambiran menangis usai rilis kasus di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/7). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Tersangka kasus penyalahgunaan narkoba Tri Retno Prayudati alias Nunung dan suaminya Iyan Sambiran menangis usai rilis kasus di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/7). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Padahal, gejala fisik kondisi psikosomatik itu nyata dan harus diobati dengan cepat, seperti penyakit lainnya.

Stres dan depresi dapat secara harfiah dinyatakan sebagai rasa sakit dan penyakit. Jika salah satu sistem tubuh penderitanya melemah, di sinilah kemungkinan penyakit yang berhubungan dengan stres berkembang.

Misalnya, jika titik terlemah penderita secara fisik adalah leher, tubuh akan mengalami nyeri leher. Bisa jadi penderita mudah terserang flu juga.

Baca Juga: Gara-gara Ini Anak Nunung Diberitakan Dirisak di Sekolah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI