Merusak Kesuksesan Masa Depan, Jangan Lakukan 2 Hal Ini pada Anak Anda

Selasa, 23 Juli 2019 | 19:05 WIB
Merusak Kesuksesan Masa Depan, Jangan Lakukan 2 Hal Ini pada Anak Anda
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orangtua tentu ingin anak-anaknya tumbuh menjadi seseorang yang sukses dan mandiri di masa depan. Tidak heran jika banyak orangtua yang melakukan apa saja demi mewujudkan keinginan itu.

Namun, bagaimana jika pola asuh Anda selama ini salah dan Anda tidak mengetahui hal itu?

Sebuah penelitian telah membuktikan beberapa cara yang dianggap benar dan salah dalam pola asuh anak sehingga berkaitan dengan kesuksesan mereka.

Melansir Forbes, berikut tips agar Anda tidak secara tidak sengaja justru merusak kesuksesan mereka.

Baca Juga: 2 Kesalahan Pola Asuh yang Sering Dilakukan Orangtua Zaman Now

1. Memuji 'kau sangat pintar'

Biasanya ini dilakukan ketika anak mendapatkan nilai terbaik di kelas. Namun sebuah penelitian terhadap anak-anak sekolah dasar menunjukkan, memberi tahu anak pintar tidak hanya mengurangi kerja keras mereka, tetapi juga menurunkan kinerja mereka dalam ujian.

lustrasi anak belajar matematika. (Shutterstock)
lustrasi anak belajar matematika. (Shutterstock)

Hal ini dianggap dapat membuat mereka kesulitan ketika harus berhadapan dengan tantangan.

Sebagai gantinya, peneliti memberi saran untuk Anda memberi tahu anak bahwa mereka sudah bekerja keras.

2. Memberi bantuan atau ambil alih ketika kelihatannya anak akan gagal

Baca Juga: Punya Anak Remaja, Ersa Mayori Terapkan Pola Asuh Ini

Biasanya orangtua akan tergoda ikut campur dalam tugas anak ketika mereka tampaknya akan gagal atau malas untuk memulainya.

Padahal, menurut pakar, seharusnya Anda menolak untuk membantu atau mengambil alih tugas mereka.

Mendampingi anak belajar dan mengembangkan potensi. (Foto: AJT CogTest)
Mendampingi anak belajar dan mengembangkan potensi. (Foto: AJT CogTest)

Sebab, pola asuh seperti ini dapat membuat mereka berpikiran untuk tidak perlu mengatur waktu mereka sendiri.

Sebagai gantinya, biarkan mereka melakukan hal itu walaupun pada akhirnya nilai mereka jelek.

Setelah itu, tindak lanjuti dengan menanyakan mereka untuk membuat perencanaan ke depan secara lebih baik agar kejadian nilai jelek atau pekerjaan yang tergesa-gesa itu tidak terulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI