Suara.com - Menurut sebuah penelitian, angka pengguna narkoba baru justru semakin meningkat saat musim panas. Selain itu, penggunaannya lebih banyak pada jenis ekstasi, kokain, dan metilon.
Orang-orang pengguna baru lebih banyak mengonsumsi jenis tiga narkoba tersebut dan ganja selama musim panas, peneliti menemukan.
Pada studi yang diterbitkan pada Selasa (23/7/2019) dalam Jurnal General Internal Medicine, tim peneliti menyebutkan terjadi peningkatan secara konsisten, meskipun pada dasarnya sedikit keinginan orang untuk mencoba narkoba karena cuaca menghangat dan anak-anak muda sedang libur sekolah.
Dr. Joseph Palamar, penulis utama studi ini dan seorang profesor kesehatan populasi di NYU School of Medicine mengatakan, musim panas memberi waktu kosong, terutama bagi kaum muda yang tidak mempunyai banyak pekerjaan.
Baca Juga: Tak Ada Ciri Pemakai Narkoba, Nunung Cuma Sering Ngeluh Ini ke Sahabat
"Orang-orang tidak bekerja. Kalau pun Anda keluar rumah, mungkin hanya karena cuaca hangat, Anda akan sering bertemu orang-orang," ujarnya, melansir CNN Internasional.
Pertemuan ini, katanya, meningkatkan kemungkinan kaum muda ditawari zat terlarang tersebut. Hal itu terutama pada acara-acara musim panas, di mana obat-obatan seperti ekstasi atau metilon mudah ditemukan.
"Terutama hari-hari ini, acara festival sangat besar," kata Palamar.
Konser, yang dikombinasikan dengan suhu tinggi, disebut bisa berisiko meningkatkan pengguna narkoba baru.
"Jika Anda mencoba ekstasi karena kemauan, dan Anda mabuk, dan Anda menari dalam suhu 32 derajat (Celcius), itu sangat berbahaya," sambungnya.
Baca Juga: Tembak Mati Gembong Narkoba di Riau, Polisi Sita Senpi dan Granat
"Ekstasi adalah hal terakhir yang akan Anda coba dalam kondisi tidak terencana," lanjutnya.