Suara.com - Komedian Nunung "Srimulat" saat ini tengah terjerat kasus narkoba. Dia terbukti positif menggunakan narkotika jenis sabu.
Sebelumnya, Nunung juga pernah menggunakan pil ekstasi 20 tahun lalu tetapi sempat berhenti dan rehabilitasi. Namun, Nunung kembali menggunakan narkoba jenis sabu pada Maret 2019.
Penggunaan narkoba seperti Nunung tidak hanya berisiko jangka pendek, tetapi juga mengancam kondisi kesehatan jangkan panjang.
Penyalahgunaan narkoba melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat penggunanya cenderung terlibat dalam perilaku berisiko.
Baca Juga: Kepala Sekolah: Anak Nunung Ceria, Tak Ada Masalah
Melansir dari Drug Rehab, adapun risiko penyakit yang mengintai para pengguna atau mantan pengguna narkoba antara lain:
- AIDS/HIV
- Hepatitis B
- Hepatitis C
- PMS
- TBC
Pengguna narkoba suntikan memiliki risiko paling tinggi menderita penyakit menular, termasuk hepatitis B, C dan HIV/AIDS. Sedangkan pengguna narkoba tanpa suntikan mungkin lebih berisiko kecil terkena penyakit menular, tetapi bukan berarti lebih aman.
Menurut Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba, penggunaan narkoba tanpa jarum suntik juga meningkatkan risiko tuberkulosis 2-6 kali lebih tinggi.
Setiap jenis narkoba memang dikaitkan dengan risiko penyakit paling tinggi. Dalam hal ini, sabu atau metamfetamin, narkoba yang dikonsumsi Nunung juga berisiko menyebabkan penyakit tertentu.
Pengguna sabu atau metamfetamin injeksi maupun noninjeksi masing-masing berisiko lebih tinggi tertular atau menularkan hepatitis B, C, HIV, dan infeksi virus lainnya.
Baca Juga: Putra Nunung Minta Ibunya Direhabilitasi, Ini Proses yang Harus Dijalani
Penyalahgunaan narkoba jenis sabu juga berkaitan erat dengan tingkat libido orang dan mereka lebih rentan terkena penyakit menular seksual.