Penderitanya pun berisiko lebih tinggi terkena tumor, baik yang dapat berkembang menjadi kanker maupun tidak.
Keloid yang muncul tiba-tiba pada penderita Rubinstein-Taybi syndrome bisa jadi merupakan tumor. Oleh sebab itu, orang yang memiliki keloid tanpa pernah mengalami luka disarankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
3. Dubowitz syndrome
Seperti kedua penyakit sebelumnya, Dubowitz syndrome merupakan penyakit genetik yang amat langka. Penyakit ini ditandai dengan pertumbuhan yang terhambat, kepala berukuran kecil, gangguan mental tingkat ringan, dan masalah kulit.
Masalah kulit yang muncul umumnya berupa eksim. Namun, tidak tertutup kemungkinan untuk terbentuknya jaringan keloid secara tiba-tiba. Kondisi ini perlu diatasi dengan pengobatan rutin bersama dokter spesialis kulit.
4. Penggunaan letrozol
Letrozol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kanker payudara pada wanita yang telah melewati masa menopause. Pada penelitian tersebut, peserta yang mengonsumsi letrozol mengalami pembentukan keloid baru setelah dua bulan.
Saat diminta berhenti mengonsumsi letrozol, keloid baru tidak lagi terbentuk. Beberapa uji coba selanjutnya memberikan hasil serupa, tetapi belum dapat disimpulkan apakah letrozol menjadi satu-satunya penyebab keloid yang muncul tiba-tiba.
Pembentukan keloid sebenarnya merupakan hal normal yang dapat terjadi pada banyak orang. Keloid juga dapat bertambah besar secara perlahan dan hanya bisa dihilangkan dengan prosedur khusus. Meski demikian, kondisi ini tidaklah berbahaya.
Baca Juga: Alami Luka Bakar Saat Usia 6 Bulan, Begini Kisah Pilu Gadis 7 Tahun Ini
Anda justru perlu mewaspadai keloid yang muncul secara tiba-tiba dilansir Hello Sehat. Segera periksakan kondisi Anda ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.