Suara.com - Benarkah Sabu Bikin Stamina Kuat? Ini Penjelasan Pakar
Komedian Nunung 'Srimulat', ditangkap jajaran Direktorat Reserse NarkobaPolda Metro Jaya atas penggunaan narkoba jenis sabu.
Bersama suaminya, ia ditangkap di kediamannya di daerah Tebet, Jakarta Selatan, pada Jumat (19/7/2019) kemarin siang.
"Iya betul ditangkap terkait sabu. Ditangkap pada hari Jumat, 19 Juli 2019 jam 13.15 WIB," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisiaris Besar Argo Yuwono.
Baca Juga: Syok, Ibunda Nunung Terus Menangis
Polisi menyita sabu seberat 0,36 gram. Nunung dinyatakan positif menggunakan obat terlarang tersebut dan mengaku memakai sabu untuk menjaga stamina.
Namun benarkah penggunaan sabu bisa menimbulkan stamina yang kuat?
Mengonsumsi methamfetamin, atau yang di Indonesia dikenal dengan nama sabu adalah stimulan kuat dan sangat adiktif yang memengaruhi saraf pusat.
Efek dari metamfetamin ini sebenarnya tergantung pada bagaimana cara menggunakannya dan berapa banyak sabu yang digunakan, kata Dr Nicole Lee, seorang Adjunct Associate Professor di National Research Research Institute Curtin University.
"Sebagian besar orang akan merokok, menyuntikkan atau menelan pil. Terkadang orang melarutkannya menjadi alkohol atau air, meminumnya hingga dihisap dengan alat," seru dokter Nicole seperti mengutip Abc.net.au.
Baca Juga: Polisi Sebut Komedian Nunung dan Bandar Sabu Hadi, Bertetangga di Solo
Jika para pecandu Sabu merasa kuat dan memakai dengan alasan menjaga stamina, dokter Nicole meluruskan pandangan tersebut. Menurutnya kehidupan tanpa Meth atau sabu adalah neraka bagi si pecandu.
"Apabila orang menggunakan Meth pertama, itu bisa membuat menjadi hyper. Apabila seorang yang sudah kecanduan, menggunakan Meth adalah hal yang bukan hyper lagi. Pecandu akan merasa normal apabila menggunakan Meth dan bakal merasa down atau lemas apabila tidak menggunakannya," serunya.
Apa ciri-ciri orang pecandu Meth atau sabu?
"Ciri-ciri lainnya adalah, banyak luka di sekeliling tubuh (terutama luka cakaran dan luka sobekan yang dilakukan kuku). Hal ini terjadi, karena halusinasi yang kuat dari Meth menyebabkan seorang pecandu merasakan sesuatu hal mengerumuni badannya, seperti semut atau nyamuk sehingga mereka cenderung menggaruk-garuk dan akhirnya timbul luka," pungkas dokter Nicole.