Atasi Trauma Masa Lalu dengan Hipnoterapi, Amankah?

Jum'at, 19 Juli 2019 | 21:20 WIB
Atasi Trauma Masa Lalu dengan Hipnoterapi, Amankah?
Ilustrasi hipnoterapi, hipnosis (Pixabay/geralt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah hipnoterapi, yakni sugesti hipnosis yang membuat seseorang lebih tenang, santai dan terbuka tentang apapun.

Beberapa waktu lalu artis Raffi Ahmad sempat melakukan hipnoterapi ini untuk menceritakan seluruh isi hatinya tentang kehidupan dan lainnya yang ditayangkan melalui channel Youtube Rans Entertainment.

Tak sedikit publik yang mungkin penasaran dengan manfaat hipnoterapi. Melansir dari Mayo Clinic, hipnosis digunakan untuk membantu seseorang mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan atau mengatasi kecemasan.

Cukup banyak manfaat seseorang melakukan hipnoterapi, seperti mengatasi trauma masa lalu, kontrol rasa sakit, berhenti merokok, mengatasi kesehatan mental hingga pengobatan kanker.

Baca Juga: Psikolog Menduga Pablo Benua Alami Delusi, Kenali Gangguan Mental Ini!

Sebenarnya hipnoterapi adalah prosedur yang aman dilakukan jika dikendalikan oleh terapis terlatih.

Di sisi lain, hipnoterapi bukan pengendalian pikiran atau cuci otak dan berbeda dengan hipnotis. Sehingga terapi tidak dapat membuat seseorang melakukan sesuatu yang mungkin memalukan atau tidak ingin dilakukan.

Ilustrasi hipnosis [shutterstock]
Ilustrasi hipnosis [shutterstock]

Meski begitu bukan berarti hipnosis tidak memberikan efek samping, terutama pada orang yang menderita penyakit mental parah.

Adapun efek samping hipnosis yang jarang terjadi, tetapi berisiko pada orang dengan gangguan mental parah.

1. Sakit kepala

Baca Juga: Barbie Kumalasari Diduga Alami Mythomania, Psikolog Sebut Ciri-cirinya!

2. Kantuk

3. Pusing

4. Kecemasan atau kesulitan

5. Penciptaan kenangan salah

Karena itu tetap berhati-hatilah ketika ingin melakukan atau mengikuti hipnoterapi. Terapi ini bisa menyebabkan emosi yang kuat dan mengambil risiko terciptanya ingatan palsu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI