Arswendo Atmowiloto Meninggal, Kenali Gejala dan Risiko Kanker Prostat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 19 Juli 2019 | 20:45 WIB
Arswendo Atmowiloto Meninggal, Kenali Gejala dan Risiko Kanker Prostat
Arswendo Atmowiloto tenga terbaring dan dijenguk salah seorang sahabat, Rudolf Puspa [Twitter].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arswendo Atmowiloto Meninggal, Kenali Gejala dan Risiko Kanker Prostat

Sastrawan legendaris Arswendo Atmowiloto meninggal dunia pada Jumat (19/7/2019) sore ini. Kabar Arswendo Atmowiloto meninggal didapatkan dari pesan berantai di grup jurnalis.

Sebelum meninggal di usia 70 tahun, penulis cerita Keluarga Cemara ini sempat mengalami penyakit kanker prostat. Bahkan kala itu beredar kabar Arswendo Atmowiloto meninggal, yang sempat dibantah keluarga.

Laman Cancer Research UK menulis kanker prostat adalah bentuk kanker yang paling umum di antara lelaki, dan memengaruhi sekitar satu dari delapan lelaki selama masa hidup mereka.

Baca Juga: Arswendo Atmowiloto Sakit Kanker Prostat, Penyakit Ini Bisa Picu Komplikasi

Kanker prostat lebih cenderung terjadi pada lelaki di atas usia 50 tahun, meski kondisi ini juga dapat didiagnosis pada usia yang lebih muda.

Kanker prostat adalah kanker yang terjadi di kelenjar prostat, kelenjar kecil yang terletak di pangkal kandung kemih. Fungsi utama kelenjar prostat, organ reproduksi lelaki, adalah mengeluarkan cairan prostat.

Kelenjar prostat sendiri seukuran biji kenari, tetapi akan membesar seiring bertambahnya usia lelaki. Kelenjar prostat mengelilingi bagian pertama dari uretra, tabung yang membawa air seni dan air mani.

Ketika kanker prostat berkembang di kelenjar prostat, ini biasanya terjadi di sel-sel kelenjar luar prostat, demikian dikatakan Cancer Research UK. Sel-sel ini disebut asinar adenokarsinoma. Kanker terjadi ketika sel-sel abnormal mulai membelah dan tumbuh tak terkendali.

Menurut Cancer Research UK, sebagian besar kasus kanker prostat tumbuh lambat dan biasanya tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ketika kanker prostat telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, itu dikenal sebagai kanker prostat lanjut.

Baca Juga: Merokok Bikin Risiko Kanker Prostat Meningkat, Bahkan Jadi Lebih Agresif

Ketahui gejala Kanker prostat. (Shutterstock)
Ketahui gejala Kanker prostat. (Shutterstock)

Gejala kanker prostat

Gejala kanker prostat di antaranya adalah bolak-balik buang air kecil, sering kebelet pipis, harus ekstra usaha untuk buang air kecil, merasa belum tuntas saat buang air kecil, dan adanya darah dalam urin atau air mani.

Menurut National Health Survey di Inggris, gejala-gejala di atas itu mungkin tidak selalu mengindikasikan kanker prostat.

Lelaki yang lebih tua mungkin mengalami gejala yang sama karena pembesaran prostat, yang merupakan kondisi non-kanker.

Tanda-tanda bahwa kanker prostat telah menyebar ke area lain dari tubuh mungkin termasuk sakit punggung, pinggul atau panggul; disfungsi ereksi; darah dalam urin atau air mani; dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Penyebab kanker prostat

Meskipun tidak diketahui apa yang menyebabkan kanker prostat, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini.

Ini termasuk usia di atas 50 tahun; apakah seseorang memiliki saudara lelaki atau ayah yang menderita kanker prostat sebelum berusia 60 tahun; kelebihan berat badan; dan mengikuti diet yang tidak sehat.

Orang-orang keturunan Afrika atau Afrika-Karibia juga mungkin berisiko lebih besar didiagnosis dengan kanker prostat.

Risiko kanker prostat

Kanker prostat adalah bentuk kanker yang paling umum di antara lelaki di Inggris. Lebih dari 47.200 lelaki di Inggris didiagnosis menderita kanker prostat setiap tahun.

Sekitar 35 persen dari kasus baru kanker prostat setiap tahun terjadi di antara lelaki berusia 75 tahun ke atas.

Kanker prostat dapat memengaruhi siapa pun dengan kelenjar prostat, yang dapat mencakup lelaki maupun transgender, serta mereka yang belum dapat ditentukan jenis kelaminnya.

Pengobatan kanker prostat

Beberapa kasus kanker prostat mungkin tidak akan memerlukan perawatan sama sekali, demikian NHS menyatakan.

Pengobatan yang diberikan mungkin tergantung pada apakah kanker prostat mereka terlokalisasi di kelenjar prostat atau telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Ilustrasi kanker prostat. (Shutterstock)
Ilustrasi kanker prostat. (Shutterstock)

NHS menjelaskan bahwa pasien dengan kanker prostat harus dirawat oleh tim spesialis, yang disebut tim multidisiplin.

Tim profesional medis ini mungkin termasuk ahli onkologi, radiografi, dan perawat spesialis.

NHS menambahkan bahwa pengobatan untuk kanker prostat dilakukan untuk menyembuhkan penyakit, atau mengendalikan gejala sehingga tidak memperpendek harapan hidup pasien.

Beberapa lelaki yang lebih tua yang didiagnosis dengan kanker prostat mungkin disarankan untuk melakukan "menunggu dengan waspada", yaitu ketika mereka mengawasi dengan cermat untuk melihat apakah mereka mengembangkan gejala kanker progresif atau tidak.

Mereka mungkin juga diminta untuk melakukan pengawasan aktif, yang melibatkan beberapa tes seperti pemindaian MRI dan biopsi sambil menghindari perawatan lain yang dianggap tidak perlu.

Perawatan lain yang dapat didiagnosis pasien dengan kanker prostat termasuk prostatektomi radikal, yang merupakan pengangkatan kelenjar prostat secara bedah; radioterapi; terapi hormon; dan kemoterapi.

Jika kanker prostat seseorang telah berada di tingkat lanjut, maka besar kemungkinan tidak dapat disembuhkan.

Namun, perawatan seperti radioterapi, terapi hormon, dan kemoterapi, dapat memperlambat perkembangannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI