Suara.com - Beberapa waktu lalu Raffi Ahmad sempat menceritakan seluruh isi hatinya dalam kondisi dihipnoterapi oleh Ferdians.
Dalam kondisi dihipnoterapi, Raffi Ahmad menceritakan kegelisahannya tentang penyakit dan kesibukannya sendiri.
Perlu Anda ketahui, hipnoterapi berbeda dengan hipnotis. Hipnoterapi adalah metode psikoterapi yang dikembangkan oleh seorang Ilmuwan asal Austria, Franz Anton Mesmer pada tahun 1770-an.
Seseorang dalam keadaan hipnosis akan lebih mendapat ketenangan dan kejernihan pikiran untuk berdiskusi atau bercerita tentang semuanya.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Diduga Alami Mythomania, Psikolog Sebut Ciri-cirinya!
Melansir dari Clevel and Clinic, hipnoterapi sering digunakan untuk membantu mengendalikan rasa sakit dan mengatasi kebiasaan seperti merokok atau makan berlebihan.
Adapun beberapa hal yang bisa disembuhkan melalui metode hipnoterapi:
![Ilustrasi hipnotis [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/07/09/25698-ilustrasi-hipnotis.jpg)
1. Fobia, ketakutan dan kecemasan
2. Gangguan tidur
3. Depresi
Baca Juga: Studi : Trauma Kekerasan Masa Kecil Sebabkan Endometriosis
4. Kecemasan pasca trauma
5. Duka dan kehilangan
Bahkan hipnoterapi ini bisa mengatasi trauma psikologis di masa lalu dengan cara menetralkan atau mengubah persepsi seseorang terhadap suatu kejadian traumatis.
Melansir dari hellosehat.com, contohnya menangani seseorang yang trauma akibat pertengkaran dan perceraian kedua orangtuanya. Sehingga ia memiliki ketakutan untuk menjalin hubungan asmara.
Dalam kondisi ini, hipnoterapi bisa membantu klien dalam keadaan yang rileks dan sangat fokus pada pikiran bawah sadarnya sehingga tidak terganggu oleh apapun di sekitarnya.
Setelah itu, hipnoterapi akan memancing memori yang tersimpan dalam pikiran bawah sadarnya supaya muncul ke permukaan. Traumatis dan emosi negatif ini akan dinetralkan melalui sugesti.
Misalnya, seseorang disugesti untuk memaafkan kedua orang tuanya atau memahami perceraian. Sehingga memori buruk itu akan hilang dari ingatannya dan ia memiliki persepsi serta pikiran yang jauh lebih positif.