Inspiratif! Anak Ini Selalu Rangking ke-23, Tapi 1 Kelebihannya Luar Biasa

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Kamis, 18 Juli 2019 | 07:00 WIB
Inspiratif! Anak Ini Selalu Rangking ke-23, Tapi 1 Kelebihannya Luar Biasa
Ilustrasi anak belajar di sekolah [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inspiratif! Anak Ini Selalu Rangking ke-23, Tapi 1 Kelebihannya Luar Biasa.

Tak hanya anak-anak yang menyambut awal tahun ajaran baru dengan sukacita, para orangtuanya juga akan sangat senang dan bersemangat mengantar anak mereka ke sekolah. Terutama jika anaknya duduk di tingkat pendidikan baru.

Di balik rasa senang dan semangat, tentunya terselip harapan orangtua agar anak ini bisa menuntut ilmu sebaik-baiknya dan memperoleh nilai yang bagus. Bahkan tak sedikit orangtua yang mendorong ekstra ikut les agar anaknya menjadi juara kelas.

Namun sebuah kisah berbeda diambil oleh seorang ayah bernama Winardi Abu Faqih. Unggahan statusnya di Facebook dan kembali di share akun @gerilyasastra beberapa waktu lalu menjadi viral lantaran ia mengungkapkan prestasi sang anak yang luar biasa, meskipun bukan prestasi akademik.

Baca Juga: Sering Dikira Anak Sekolahan, Coba Tebak Umur Cewek Berwajah Imut Ini?

Dari 25 orang siswa, Winardi selalu heran setiap kenaikan kelas anak perempuannya selalu mendapat rangking ke-23. Sebagai orangtua, Winardi merasa julukan tersebut kurang enak untuk didengar. Namun ia merasa aneh karena sang anak tidak merasa keberatan.

Sehabis ujian semester, Winardi menerima telepon dari wali kelas anak perempuannya yang kembali mengabarkan jika sang anak kembali meraih rangking 23. Tapi wali kelas itu menceritakan bila ada hal aneh yang terjadi dan menjadi pengalaman pertama sang guru dalam mengajar selama 30 tahun.

Dalam sebuah ujian bahasa pada soal tambahan, siapa teman sekelas yang paling kamu kagumi?

Jawaban semua murid bikin tercengang!

Seluruh murid sekelas menuliskan nama anak perempuan Winardi.

Baca Juga: Rokok Seharusnya Bukan Jadi Gaya Hidup Anak Sekolah

Menurut sang guru siswa sekelas memilih anak perempuan Winardi sebagai sosok teman sekelas yang dikagumi.

“Guru itu bilang karena anakku sangat senang membantu orang, selalu memberi semangat, selalu menghibur, selalu enak diajak berteman, dan banyak lagi. Si wali kelas memberi pujian, ‘Anak bapak ini kalau bertingkah laku terhadap orang benar-benar nomor satu,” kisah Winardi.

“Aku terkejut mendengarnya. Dalam hatiku terasa hangat seketika. Seketika hatiku tergugah oleh anak perempuanku. Di dunia ini banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi seorang pahlawan, jadi orang-orang hebat, atau orang terkenal. Namun anakku memilih menjadi 'orang yang tidak terlihat'," ujarnya.

Geser untuk cerita selanjutnya.

Winardi melanjutkan dalam sebuah acara kumpul keluarga, sang anak melontarkan jawaban mengejutkan ketika ditanya tentang jagoan dan cita-citanya.

“Anak-anak ditanya apa cita-cita mereka kalau sudah besar? Ada yang menjawab jadi dokter, pilot, arsitek bahkan presiden. Semua orang pun bertepuk tangan. Tapi anak perempuan kami terlihat sangat sibuk membantu anak kecil lainnya makan,” tutur Winardi

Anggota keluarga besar pun mendesak anak perempuan Winardi untuk menjawab cita-citanya karena ia satu-satunya yang belum memberikan jawaban. “Saat aku dewasa, cita-citaku yang pertama adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari lalu bermain-main,” jawab sang anak dalam cerita hari pertama sekolah tersebut.

Kemudian putri kecil itu mengutarakan cita-cita keduanya. “Saya ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang,” tambah sang anak.

Lalu ada juga kisah yang tidak terduga kala keluarga Winardi mengikuti rekreasi bersama teman sekantor. Dua orang anak laki-laki teman Winardi dikenal anak yang jago dalam bidang Matematika dan satu lagi jago dalam Bahasa Inggris.

Kedua anak ini bertengkar lantaran berebut kue. Kedua orangtua mereka tidak bisa melerainya. Winardi takjub anaknya lah yang berhasil melerai sekaligus meminta dua anak laki-laki tersebut untuk berdamai dan bersalaman.

Dalam perjalanan, saat anak-anak lain mulai merasa gelisah karena lalu lintas padat, anak perempuannya berhasil membuat guyonan yang membuat semua orang tertawa. Bahkan ia membuat kreasi untuk dari kotak bekas tempat makanan.

“Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan guntingan kertas berbentuk hewan masing-masing, dan mereka terlihat begitu gembira,” ujar Winardi.

Mengakhiri kisahnya, Winardi tak lupa menyampaikan sebuah pesan.

“Sahabatku, Hidup itu bukan semata-mata untuk menunjukan siapa yang paling penting, siapa yang paling berperan, atau siapa yang paling hebat, tapi sederhana saja, siapa yang paling bermanfaat bagi yang lain..,” tandas Winardi.

Postingan tersebut telah disukai  6.123 ribu di instragram pada akun @gerilyasastra sampai Rabu (17/7). Banyak pula beberapa komentar positif para netizen perihal tersebut.

“Banyak orang tua tdk sadar bahwa yang ditunjukan si nomor 23 adalah bentuk kecerdasan, dan saya yakin dia akan meraih setiap impiannya, terimakasih untuk orang tua yang menghargai anaknya tidak hanya dari nilai di kelas tapi dr cara dia melihat kehidupan," seru netizen.

“intinya jangan memaksa ikan memanjat pohon, setiap insan memiliki cita2nya, takdirnya dan jalan hidupnya. Yang penting jadi orang baik di masyarakat itu sudah sangat2 bagus,”

“Terharu banget pas baca,”

“Inspiratif untuk mendidik anak2 kita,” seru netizen lainnya. [Rosalin Febriyanti]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI