Suara.com - Inspiratif! Anak Ini Selalu Rangking ke-23, Tapi 1 Kelebihannya Luar Biasa.
Tak hanya anak-anak yang menyambut awal tahun ajaran baru dengan sukacita, para orangtuanya juga akan sangat senang dan bersemangat mengantar anak mereka ke sekolah. Terutama jika anaknya duduk di tingkat pendidikan baru.
Di balik rasa senang dan semangat, tentunya terselip harapan orangtua agar anak ini bisa menuntut ilmu sebaik-baiknya dan memperoleh nilai yang bagus. Bahkan tak sedikit orangtua yang mendorong ekstra ikut les agar anaknya menjadi juara kelas.
Namun sebuah kisah berbeda diambil oleh seorang ayah bernama Winardi Abu Faqih. Unggahan statusnya di Facebook dan kembali di share akun @gerilyasastra beberapa waktu lalu menjadi viral lantaran ia mengungkapkan prestasi sang anak yang luar biasa, meskipun bukan prestasi akademik.
Baca Juga: Sering Dikira Anak Sekolahan, Coba Tebak Umur Cewek Berwajah Imut Ini?
Dari 25 orang siswa, Winardi selalu heran setiap kenaikan kelas anak perempuannya selalu mendapat rangking ke-23. Sebagai orangtua, Winardi merasa julukan tersebut kurang enak untuk didengar. Namun ia merasa aneh karena sang anak tidak merasa keberatan.
Sehabis ujian semester, Winardi menerima telepon dari wali kelas anak perempuannya yang kembali mengabarkan jika sang anak kembali meraih rangking 23. Tapi wali kelas itu menceritakan bila ada hal aneh yang terjadi dan menjadi pengalaman pertama sang guru dalam mengajar selama 30 tahun.
Dalam sebuah ujian bahasa pada soal tambahan, siapa teman sekelas yang paling kamu kagumi?
Jawaban semua murid bikin tercengang!
Seluruh murid sekelas menuliskan nama anak perempuan Winardi.
Baca Juga: Rokok Seharusnya Bukan Jadi Gaya Hidup Anak Sekolah
Menurut sang guru siswa sekelas memilih anak perempuan Winardi sebagai sosok teman sekelas yang dikagumi.
“Guru itu bilang karena anakku sangat senang membantu orang, selalu memberi semangat, selalu menghibur, selalu enak diajak berteman, dan banyak lagi. Si wali kelas memberi pujian, ‘Anak bapak ini kalau bertingkah laku terhadap orang benar-benar nomor satu,” kisah Winardi.
“Aku terkejut mendengarnya. Dalam hatiku terasa hangat seketika. Seketika hatiku tergugah oleh anak perempuanku. Di dunia ini banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi seorang pahlawan, jadi orang-orang hebat, atau orang terkenal. Namun anakku memilih menjadi 'orang yang tidak terlihat'," ujarnya.
Geser untuk cerita selanjutnya.