Suara.com - 'Ice Bucket Challenge' merupakan sebuah tantangan untuk menyiram seseorang menggunakan seember air es. Tantangan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit sklerosis lateral amiotrofik (ALS).
Inilah yang dilakukan Sunny Brous Erasmus, yang saat itu berusia 27 tahun dari Fort Worth, Texas. Sebelumnya ia sama sekali belum tahu apapun mengenai penyakit tersebut.
Hingga enam bulan kemudian pada 2015, setelah ia melakukan tantangan itu, Sunny didiagnosis menderita ALS yang menyebabkan penderita kehilangan kemampuan untuk mengunyah, berjalan dan berbicara.
Melansir Daily Mail, ALS adalah penyakit neurodegeneratif, yang semakin merusak sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Baca Juga: Sosok di Balik ALS Ice Bucket Challenge Meninggal
Seiring waktu, penderita kehilangan kemampuan untuk berjalan, berbicara, berpakaian, mengunyah, menulis dan bernapas.
Gejala Erasmus pertama kali dimulai pada April 2013 ketika dia menyadari dia tidak bisa menutup tangannya saat bermain gim softball.
Perlahan-lahan, tubuhnya mulai merasa lebih lemah dan lebih lemah.
"Pada saat itu aku bersekolah di asrama menengah pertama setempat, dan saya mandi air panas sepanjang waktu dan 'bersembunyi' dari penghuni asramaku," kata Erasmus.
Sayangnya, saat ini belum ada obat dan harapan hidup dari saat didiagnosis rata-rata adalah antara dua hingga 5 tahun.
Baca Juga: Mengenal Penyakit yang Diperangi Dengan "Ice Bucket Challenge"
"Ini semacam pemikiran yang tidak masuk akal bagi sebagian orang bahwa saya merasa lega didiagnosis dengan penyakit mematikan," kata Erasmus.
Tapi untuk kondisi Sunny berbeda, selama sudah lebih dari empat tahun sejak ia didiagnosis dan dia masih bisa makan, berbicara, dan bahkan mengemudi.
Saat ini Suny bergantung pada tongkat, atau kursi roda.