1. Menggigit kuku atau ujung pulpen
Teman, rekan kerja, atau malah Anda sendiri yang gemar menggigit kuku ketika sedang stres? Bukan cuma kuku yang jadi target “camilan”, tapi juga ujung pensil atau pulpen.
Meski kelihatannya kuku atau pensil itu bersih, Anda tidak tahu betul ada berapa juta kuman yang tinggal sana. Orang yang selanjutnya meminjam pulpen Anda pun ikut kebagian jatah bakteri karena tidak tahu bahwa alat tulis itu bekas digigiti.
Selain itu, hobi menggigit kuku, pulpen, atau pensil, berpotensi menimbulkan luka yang berisiko meningkatkan risiko infeksi. Dengan kata lain, peluang Anda untuk terserang suatu penyakit pun menjadi lebih besar.
2. Membuka sesuatu pakai gigi
Baca Juga: Bos Perth Glory Sarankan Liga Australia Undang Tim dari Indonesia
Banyak orang lebih memilih untuk membuka kemasan plastik atau botol pakai gigi daripada harus repot mencari gunting.
Padahal tidak hanya berisiko merusak gigi saja, tapi juga berpeluang menyebarkan kuman yang tadinya menempel pada benda tersebut jadi masuk ke mulut Anda.
Di waktu yang bersamaan, bakteri yang tinggal di dalam mulut Anda juga ikut berpindah ke kemasan sehingga masih dapat menyebar ke orang lain yang ikut memegang kemasan tersebut.
3. Bersin dan batuk tutup pakai telapak tangan
Anda mungkin refleks menutup mulut pakai kedua telapak tangan ketika batuk atau bersin, daripada tidak ditutup sama sekali dan akhirnya dibilang jorok oleh orang sekitar.
Justru cara ini akan menjadi perantara penyebaran kuman yang cepat. Dengan menutup mulut pakai telapak tangan, tanpa sadar Anda telah memindahkan bakteri dari telapak tangan Anda ke orang lain ketika nanti bersentuhan atau bersalaman.
Baca Juga: Lagi Makan, Prisia Nasution Grogi Dilihatin Jokowi dan Prabowo
Kuman yang baru saja berpindah ke tangan Anda juga bakal berpindah lagi ke benda-benda yang Anda sentuh selanjutnya. Penyebaran kuman pun bisa lebih luas lagi.