Cara paling efektif untuk mengatasi prolaps rektum adalah melalui operasi. Setelah operasi, Anda masih harus menghindari berbagai faktor yang dapat memicu sembelit, serta mengonsumsi obat-obatan khusus bila diperlukan.
3. Wasir (hemoroid)
Pembuluh vena di sekitar anus dan rektum bagian bawah dapat meregang dengan mudah oleh tekanan. Lambat laun, pembuluh vena dapat membesar, mengalami pembengkakan, dan berkembang menjadi wasir.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan wasir, dari kebiasaan duduk terlalu lama, sering menunda BAB, hingga kebiasaan mengejan saat buang air besar. Tekanan saat mengejan akan melukai wasir dan menyebabkan perdarahan.
Anda bisa mencegah wasir dengan memperbanyak konsumsi makanan kaya serat, minum cukup air, tidak menunda BAB, dan lebih banyak bergerak. Cara ini bermanfaat untuk mengembalikan tekstur normal feses sehingga tidak sulit dikeluarkan.
Baca Juga: Alami Sembelit Parah, Ternyata Bocah 4 Tahun Ini Terinfeksi Ratusan Cacing
4. Kebocoran urine dan feses
Kebiasaan mengejan dapat membuat otot-otot yang mengatur pengeluaran urine dan feses menjadi lemah. Otot-otot tersebut tidak lagi bekerja dengan efektif sehingga Anda lebih berisiko mengalami kebocoran urine dan feses.
Tidak hanya itu, feses keras yang menumpuk di rektum juga dapat menekan kandung kemih dan memengaruhi fungsinya. Akibatnya, Anda harus lebih sering bolak-balik ke kamar mandi karena tidak bisa menahan buang air kecil.
Feses yang padat dan keras memang menimbulkan masalah tersendiri. Namun, mengejan saat buang air besar (BAB) bukanlah solusinya. Kebiasaan ini justru bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Normal atau tidaknya feses tergantung pada kebiasaan BAB dan apa yang Anda makan. Perbanyak konsumsi makanan kaya serat, minum cukup air, dan jangan menunda BAB agar feses tidak mengeras.
Itulah empat risiko yang bisa terjadi bila Anda mengejan terlalu keras saat BAB, jadi hati-hati ya!
Baca Juga: Terlalu Sering Minum Bubble Tea, Gadis 14 Tahun Alami Sembelit Parah