Mengejan Terlalu Keras saat BAB, Awas Diincar 4 Risiko Ini!

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 13 Juli 2019 | 07:47 WIB
Mengejan Terlalu Keras saat BAB, Awas Diincar 4 Risiko Ini!
ilustrasi: Hati-hati ada risiko kesehatan yang mengintai bila mengejan terlalu keras saat BAB. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika buang air besar tidak lancar, Anda mungkin akan mengejan terlalu keras agar feses keluar lebih mudah. Padahal, mengejan terlalu keras saat BAB justru dapat menimbulkan bahaya bagi saluran pencernaan.

Perlu diketahui, feses yang normal memiliki tekstur lunak sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh dengan mudah. Saat Anda mengalami sembelit, kandungan air pada feses berkurang sehingga teksturnya menjadi keras.

Kondisi ini bisa bertambah buruk jika Anda jarang buang air besar. Pasalnya, feses dapat menumpuk di rektum, menjadi semakin padat dan keras, hingga akhirnya semakin sulit dikeluarkan saat buang air besar.

Neh, ketika hendak BAB, tubuh Anda bereaksi dengan mengejan. Namun, mengejan terlalu keras saat buang air besar berarti Anda memaksakan feses yang padat dan keras untuk keluar dari anus yang berukuran kecil. Akibatnya, Anda berisiko mengalami beberapa kondisi berikut:

Baca Juga: Alami Sembelit Parah, Ternyata Bocah 4 Tahun Ini Terinfeksi Ratusan Cacing

Lantas, apa saja risiko yang bisa terjadi bila Anda mengejan terlalu keras saat BAB? Simak ulasan lengkap yang dihimpun Hello Sehat.

Ilustrasi tidak rutin buang air besar bisa menyebabkan masalah pencernaan. (Shutterstock)
Ilustrasi tidak rutin buang air besar bisa menyebabkan masalah pencernaan. (Shutterstock)

1. Robekan pada anus (fisura ani)
Risiko pertama dari mengejan terlalu keras saat BAB adalah fisura ani.

Fisura ani adalah kondisi robeknya dinding bagian dalam anus akibat peregangan secara berlebihan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh feses yang keras sehingga sulit dikeluarkan atau akibat BAB secara terus-menerus.

Gejala utama dari fisura ani adalah munculnya rasa sakit bersamaan dengan keluarnya feses. Rasa sakit bisa bertahan selama beberapa menit hingga berjam-jam. Selain itu, Anda juga dapat mengalami gejala lain berupa:

  • Terdapat darah, baik darah pada feses atau darah yang menetes dari anus setelah feses keluar
  • Tampak luka robekan pada jaringan sekitar anus
  • Terdapat benjolan kecil di sekitar jaringan yang robek, tapi gejala ini biasanya muncul jika fisura ani sudah berlangsung lama
Ilustrasi gangguan pencernaan akibat BAB tak teratur. (Shutterstock)
Ilustrasi gangguan pencernaan akibat BAB tak teratur. (Shutterstock)

2. Prolaps rektum
Mengejan terlalu keras saat BAB tidak hanya berdampak bagi anus, tapi juga rektum. Rektum merupakan bagian terujung dari usus besar yang berfungsi menampung feses sebelum dikeluarkan.

Baca Juga: Terlalu Sering Minum Bubble Tea, Gadis 14 Tahun Alami Sembelit Parah

Prolaps rektum atau turunnya usus besar adalah kondisi ketika posisi rektum berpindah dari jaringan yang menyangganya. Rektum kemudian terdorong keluar dari tubuh melalui bukaan pada saluran anus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI