Plester Mulut saat Tidur ala Andien Tuai Pro Kontra, Ini Kata Ahli

Jum'at, 12 Juli 2019 | 13:52 WIB
Plester Mulut saat Tidur ala Andien Tuai Pro Kontra, Ini Kata Ahli
Plester mulut saat tidur ala Andien. (Instagram/andienaisyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Mark Courtney, seorang terapis pernapasan di American Lung’s Association, udara yang masuk ketika bernapas melalui hidung akan tersaring oleh bulu hidung. Selain itu, udara juga lebih hangat dan lembap. Kualitas udara seperti inilah yang tidak bisa Anda dapatkan ketika bernapas melalui mulut.

Bernapas melalui hidung meningkatkan kemampuan otak

Selain mendapatkan kualitas udara yang lebih baik, bernapas melalui hidung alias nose breathing juga diketahui dapat meningkatkan kemampuan memori otak.

Dalam sebuah penelitian sebagaimana dimuat dalam The Journal of Neuroscience menjelaskan bagaimana pernapasan, khususnya bernapas dari hidung, berperan penting dalam kemampuan memori seseorang.

Baca Juga: Andien Aisyah Tidur dengan Mulut Dilakban, Apa Manfaatnya?

Dibandingkan dengan bernapas dari mulut, nose breathing dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengenali atau mengingat kembali sebuah memori.

Penelitian tersebut melibatkan 24 orang sehat yang berusia 19-25 tahun. Mereka kemudian melalui dua sesi yang berbeda untuk setiap pengetesan.

Pada sesi pertama, 12 peserta diminta mencium dan mengingat beberapa aroma dengan menggunakan pernapasan hidung. Pada sesi ini mereka menggunakan plester mulut, agar benar-benar dapat bernapas dari hidung.

Sementara, sesi kedua 12 peserta lainnya diminta melakukan hal serupa, hanya saja kali ini dengan menggunakan pernapasan mulut. Untuk memastikan mereka melakukannya, para peserta menggunakan penjepit di hidungnya.

Setelah jeda 1 jam, para peserta kemudian dipanggil lagi untuk diuji ulang mengenai aroma tersebut. Hasilnya, mereka yang menggunakan pernapasan hidung dapat mengingat dengan lebih baik dan tepat setiap aroma yang dihirupnya, dibandingkan mereka yang bernapas menggunakan mulut.

Baca Juga: Nikita Mirzani Pilih Tutup Mulut soal Barbie Kumalasari, Takut?

Hal ini terjadi kemungkinan karena ketika bernapas melalui hidung, terdapat rangsangan pada saraf yang mengatur penciuman. Proses itu kemudian akan mengaktifkan hippocampus di otak yang berperan dalam proses mengolah memori.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI