Jaga Keamanan Makanan Peserta Haji, PPIH Inspeksi Perusahaan Katering

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 12 Juli 2019 | 11:27 WIB
Jaga Keamanan Makanan Peserta Haji, PPIH Inspeksi Perusahaan Katering
Kemenkes inspeksi produsen makanan jemaah haji di Madinah. (Dok. Kemenkes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jaga Keamanan Makanan Peserta Haji, PPIH Inspeksi Perusahaan Katering

Keamanan makanan merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan jemaah haji. Untuk itu, penjagaan kualitas makanan harus dilakukan dengan baik.

Menyadari hal ini, Tim Sanitarian Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kesehatan, melakukan inspeksi ke PT. Al-Andalus Catering, salah satu perusahaan penyedia katering makanan bagi jemaah haji Indonesia di Madinah. Tim PPIH melakukan inspeksi untuk melihat proses produksi makanan.

Dalam siaran pers yang diterima Suara.com, inspeksi dilakukan pada beberapa tempat dan tahapan. Mulai dari tahapan penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan makanan di ruangan pendingin, kemudian pembersihan atau pencucian bahan makanan, proses pemasakan, lalu penyajian hingga pengepakan makanan yang siap dikirim ke kloter.

Baca Juga: Tak Disangka, Nasib Tukang Sapu Nyambi Dagang Cilok Bisa Naik Haji

"Kami melakukan pengawasan dari persiapannya jadi ke dapurnya. Bagaimana menyiapkan bahan mentah itu kami lihat bahan-bahannya kemudian tempat penyimpanannya juga apakah sudah baik memenuhi syarat atau tidak," jelas Ali Wardana, penanggungjawab sanitasi Daker Madinah.

Ketika tim sanitarian datang, perusahaan katering tersebut tengah mempersiapkan pasokan makan siang jemaah di beberapa kloter yang telah tiba di Madinah, seperti jemaah asal Embarkasi Surabaya, Batam, dan Ujungpandang. Jumlah paket makanan yang sedang disiapkan dan akan dikirimkan berjumlah 1.365 kotak.

Selain itu inspeksi juga dilakukan untuk mengecek tingkat kehigienisan air, kecukupan cahaya di ruang masak, pemeriksaan batas waktu kedaluwarsa bahan baku, serta kebersihan pegawai dan lingkungan sekitar perusahaan tersebut.

Meskipun ada beberapa catatan perbaikan, tetapi secara umum hasilnya baik. Makanan dan minuman yang diproduksi tersebut dinilai layak untuk dikonsumsi para jemaah haji Indonesia.

Kemenkes inspeksi produsen makanan jemaah haji di Madinah. (Dok. Kemenkes)
Kemenkes inspeksi produsen makanan jemaah haji di Madinah. (Dok. Kemenkes)

“Kemenkes punya andil besar dalam melindungi kesehatan jemaah haji melalui pemeriksaan makanan dan minuman ini,” kata Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes.

Baca Juga: Setelah 14 Tahun Menanti, Penjual Koran Asal Jogja Ini Bakal Berhaji

Proses inspeksi dilakukan ke seluruh katering yang ditunjuk oleh Kementerian Agama. Metode yang digunakan ialah organoleptik, yaitu cara untuk mengetahui bau, rasa, dan rupa makanan secara kasat mata.

Petugas pemeriksa juga akan mengisi form instrumen yang berisi indikator penilaian. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Tim Sanitarian juga memiliki metode dan peralatan lain untuk menguji kandungan bakteri dan kimia dari makanan dan minuman dengan menggunakan Sanitarian Field Kit.

"Jemaah haji perlu dilindungi dari makanan dan minuman yang dikelola usaha jasa boga yang tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi agar tidak membahayakan kesehatan," ujar Dr. Rosidi Roslan, SH, SKM, MPH, Koordinator Sanitarian PPIH Arab Saudi 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI