Anak Ingin Sunat, Ini 5 Hal yang Wajib Diperhatikan Orangtua

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 12 Juli 2019 | 08:03 WIB
Anak Ingin Sunat, Ini 5 Hal yang Wajib Diperhatikan Orangtua
Pisang simbol lelaki disunat atau dikhitan. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak Ingin Sunat, Ini 5 Hal yang Wajib Diperhatikan Orangtua

Liburan sekolah telah tiba. Biasanya, momen liburan sekolah dimanfaatkan orangtua untuk melakukan sunat pada anak lelakinya. Khitan, sunat, atau sirkumsisi pada dasarnya adalah pemotongan sebagian dari preputium (kulit yang menutupi penis) sehingga keseluruhan glans penis menjadi terlihat.

Tindakan ini biasa dilakukan pada usia anak-anak menjelang akil balig pada umat Islam. Namun, kini, tak jarang juga orangtua yang mengajak anak laki-lakinya untuk dikhitan sejak usia balita, meskipun tanpa adanya indikasi medis.

Nah, sebelum menyunat anak, dr. Yessi Eldiyani, Sp.BA, pakar bedah anak dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, menyebut ada 5 hal yang perlu diperhatikan orangtua. Apa saja?

Baca Juga: Dear Bunda, Ini Usia Terbaik Anak Melakukan Sunat

1. Manfaat sunat

Bagi anak yang sudah melakukan sirkumsisi atau sunat, tentu banyak manfaat yang didapat. Sunat bisa menurunkan risiko terjadinya infeksi pada saluran kemih, menjaga terjadinya balanitis dan balanopostitis. Sirkumsisi juga dapat mencegah terjadinya fimosis dan paraphimosis, yaitu ketika kulup tidak bisa ditarik kembali dan terjebak di sekitar ujung penis.

Mikropenis, kondisi yang membuat Mr P lelaki berukuran mini. (Shutterstock)
Ilustrasi sunat. (Shutterstock)

2. Teknik sirkumsisi

Terdapat dua cara tindakan operasi bedah sirkumsisi yang biasa dilakukan, yaitu secara konvensional dan smart clamp. Cara pertama (konvensional) adalah dengan memotong kulit yang menutupi glans penis, kemudian menjahitnya. Sementara smart clamp adalah metode menghentikan aliran darah ke preputium sehingga preputium akan mengalami kematian dan terlepas sendiri. Kekurangan dari cara kedua adalah pengerjaannya membutuhkan waktu yang lebih lama bila dibandingkan dengan cara yang pertama.

Sebelum melakukan tindakan sirkumsisi, anak akan diberikan anestesi lokal, sedangkan pada tindakan sirkumsisi yang dilakukan saat bayi dan balita, biasanya diberikan anestesi umum, supaya memudahkan dokter untuk melakukan tindakan.

Baca Juga: Sunat Lebih Baik dilakukan Pagi Hari, Ini Penjelasan Pakar

3. Pasien yang tidak boleh sunat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI