Peneliti Sebut Minuman Manis Bisa Memicu Pertumbuhan Kanker

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Kamis, 11 Juli 2019 | 19:00 WIB
Peneliti Sebut Minuman Manis Bisa Memicu Pertumbuhan Kanker
Ilustrasi minuman manis (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apakah Minuman Manis Menyebabkan Kanker?

Minuman manis atau minuman bergula seperti jus buah-buahan dan minuman berperisa lainnya kembali dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena penyakit kanker.

Hal itu diungkapkan oleh para ilmuwan dari Université Sorbonne di Paris, Perancis.

Melalui studi yang telah dipublikasikan dalam British Medical Journal, ilmuwan Perancis melibatkan lebih dari 100 ribu orang responden untuk melakukan penelitian selama lima tahun.

Baca Juga: Menyusui ketika Menderita Kanker Payudara, Apa yang Harus Dilakukan?

Para ilmuwan dari Perancis mendefinisikan minuman bergula sebagai minuman yang memiliki 5 persen kandungan gula.

Termasuk diantaranya adalah minuman jus buah meski tanpa tambahan gula, minuman ringan, milkshakes manis, minuman berenergi dan teh atau kopi dengan tambahan gula.

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Para ilmuwan kemudian menemukan kesimpulan bahwa setiap mengonsumsi tambahan 100 ml minuman bergula sehari dapat meningkatkan pertumbuhan kanker sampai 18 persen.

Dan setiap 1000 orang responden, rata-rata ada 22 kasus kanker yang ditemukan selama penelitian.

Selama penelitian berlangsung, ilmuwan menemukan 2,193 kasus kanker. Total 693 kasus kanker payudara, 291 kanker prostat dan 166 kanker usus.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Menyusui Ternyata Kurangi Risiko Kanker Payudara

Lalu, apakah ini artinya minuman manis benar-benar dapat menyebabkan kanker? 

Peneliti lain masih meragukan hal tersebut. Mereka masih kebingungan dengan konsep 'minuman bergula' seperti apa yang dianggap dapat memicu kanker.

"Bagaimanapun, asumsi bahwa ada kaitan murni antara asupan minuman manis dengan pertumbuhan kanker masih membutuhkan penelitian lebih lanjut," kata Dr Graham Wheeler dari Cancer Research UK seperti mengutip BBC.

Menurutnya, studi tersebut dapat melihat pola tetapi gagal menjelaskan alasan mengapa.

Jadi apakah karena minuman manis atau karena kebiasaan tersebut memancing kebiasaan tak sehat lainnya seperti mengonsumsi makanan tinggi garam dan kalori, yang pada akhirnya, menyebabkan kanker.

Jadi secara gamblang, pendapat bahwa minuman manis dapat menyebabkan kanker masih perlu diteliti lebih lanjut.

"Meski studi tidak memberikan penjelasan sebab-akibat mengenai gula dan kanker, tapi penelitian ini memberikan gambaran umum mengenai situasi terkini pentingnya mengurangi asupan gula," kata Dr Amelia Lake dari Teesside University.

Pada akhirnya, mengonsumsi banyak gula dapat menyebabkan obesitas. Sementara obesitas terkait dengan berbagai jenis penyakit tidak menular yang berbahaya seperti tekanan darah tinggi sampai penyakit kardiovaskular.

"Obesitas dan kenaikan berat badan yang disebabkan minuman manis memang ada, tapi hal itu tidak serta merta menjelaskan banyak hal," kata Dr Mathilde Touvier, salah satu ilmuwan Perancis yang meneliti kaitan gula dan kanker, kepada BBC News.

Namun para ilmuwan juga mengatakan adanya kaitan yang kuat antara gula dan kanker, dan itu bermuara pada kadar glukosa dalam darah.

Mereka juga mengatakan bahwa zat kimia dalam camilan manis seperti pewarna buatan, dapat menjadi penyebabnya.

"Minuman manis selalu diasosiasikan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kelebihan berat badan, obesitas dan diabetes, Tapi kami juga menyajikan bahwa gula berkaitan dengan risiko kanker," kata Touvier mantap.

Ia menghimbau agar pihak terkait membuat peraturan dengan menaikkan pajak minuman manis sebagai upaya awal pencegahan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI