Peneliti Sebut Minuman Manis Bisa Memicu Pertumbuhan Kanker

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Kamis, 11 Juli 2019 | 19:00 WIB
Peneliti Sebut Minuman Manis Bisa Memicu Pertumbuhan Kanker
Ilustrasi minuman manis (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Peneliti lain masih meragukan hal tersebut. Mereka masih kebingungan dengan konsep 'minuman bergula' seperti apa yang dianggap dapat memicu kanker.

"Bagaimanapun, asumsi bahwa ada kaitan murni antara asupan minuman manis dengan pertumbuhan kanker masih membutuhkan penelitian lebih lanjut," kata Dr Graham Wheeler dari Cancer Research UK seperti mengutip BBC.

Menurutnya, studi tersebut dapat melihat pola tetapi gagal menjelaskan alasan mengapa.

Jadi apakah karena minuman manis atau karena kebiasaan tersebut memancing kebiasaan tak sehat lainnya seperti mengonsumsi makanan tinggi garam dan kalori, yang pada akhirnya, menyebabkan kanker.

Baca Juga: Menyusui ketika Menderita Kanker Payudara, Apa yang Harus Dilakukan?

Jadi secara gamblang, pendapat bahwa minuman manis dapat menyebabkan kanker masih perlu diteliti lebih lanjut.

"Meski studi tidak memberikan penjelasan sebab-akibat mengenai gula dan kanker, tapi penelitian ini memberikan gambaran umum mengenai situasi terkini pentingnya mengurangi asupan gula," kata Dr Amelia Lake dari Teesside University.

Pada akhirnya, mengonsumsi banyak gula dapat menyebabkan obesitas. Sementara obesitas terkait dengan berbagai jenis penyakit tidak menular yang berbahaya seperti tekanan darah tinggi sampai penyakit kardiovaskular.

"Obesitas dan kenaikan berat badan yang disebabkan minuman manis memang ada, tapi hal itu tidak serta merta menjelaskan banyak hal," kata Dr Mathilde Touvier, salah satu ilmuwan Perancis yang meneliti kaitan gula dan kanker, kepada BBC News.

Namun para ilmuwan juga mengatakan adanya kaitan yang kuat antara gula dan kanker, dan itu bermuara pada kadar glukosa dalam darah.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Menyusui Ternyata Kurangi Risiko Kanker Payudara

Mereka juga mengatakan bahwa zat kimia dalam camilan manis seperti pewarna buatan, dapat menjadi penyebabnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI