Polusi Ngegas dari Siang ke Sore, Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga?

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Kamis, 11 Juli 2019 | 07:05 WIB
Polusi Ngegas dari Siang ke Sore, Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga?
Ilustrasi polusi udara. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polusi Ngegas dari Siang ke Sore, Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga?

Olahraga tentu berdampak sangat baik pada tubuh. Selain membuat tubuh menjadi bugar dan sehat, berolahraga juga bisa menenangkan pikiran dari stres yang melanda. 

Aktivitas  padat di sekolah, kampus, atau di kantor, kadang membuat waktu  untuk berolahraga jadi sedikit. Padahal, paling tidak waktu orang dewasa berolahraga adalah sekitar 30 menit sehari. 

Tetapi bagaimana jika kita berolahraga di lingkungan luar yang penuh dengan polusi? Berikut penjelasan pakar.

Baca Juga: Ingin Jakarta Bebas Polusi, Mesti Ada Bengkel Uji Emisi Sebanyak Ini

“Hindari beraktivitas di luar ruangan pada saat kadar polutan yang tinggi. Yang ada, frekuensi napas meningkat, polutan pada masuk. Nah, cari waktu yang sesuai seperti di bawah pukul 06.00 kadar polutannya lebih rendah, kelembaban udara tidak terlalu tinggi. Kalau siang sudah panas, kelembaban udara tinggi, partikel-partikel bisa menguap, sore polutan bertambah," seru Dr. Sophia Hage, spKO, saat ditemui Suara.com dalam acara bincang kesehatan "Be Active, Eat Well Stress Less with FITS.ID" pada Rabu, (10/7).

Jika berolahraga pada siang hari, dokter Sophia menyebut sama saja membiarkan tubuh kita menghirup udara kotor dari udara. Padahal tujuannya kita ingin sehat dengan berolahraga.

Lalu apa sih dampak yang ditimbulkan ketika berolahraga di lingkungan berpolusi?

"Tentu bisa saja terjadi kerusakan yang signifikan pada saluran udara kecil di paru-paru serta peningkatan risiko serangan jantung dan stroke pada perempuan yang telah berusia lanjut. Olahraga di tengah kota yang memiliki polusi udara, tentu ada efek negatifnya. Karena itu siasati waktunya, agar olahraganya tak sia-sia," pungkas dokter Sophia.

Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Senin (8/7). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Senin (8/7). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

Sekitar 90 persen polusi udara perkotaan disebut bersumber dari sektor transportasi. Lalu kapan waktu yang tepat? Terkadang sebagian orang suka berolahraga pada sore hari karena memiliki lebih banyak waktu luang.

Baca Juga: Kadis LH Sebut Hujan Buatan untuk Atasi Polusi Baru Berupa Saran

"Udara di jalan-jalan perkotaan cenderung  bersih atau tidak ada polusi udara hanya di pagi hari di bawah pukul 06.00, sementara polutan akan semakin meningkat pada siang hari dan terakumulasi pada sore hari di saat jam pulang kerja. Mau mengurangi polusi ya berangkat kerja pagi-pagi. Di bawah pukul 06.00 kadar polutannya lebih rendah, Nah makin sore, pas jam orang  pulang kerja itu ternyata lebih berisiko menghirup banyak polusi karena polutannya tadi terakumulasi," lanjut dokter Sophia.

Penggunaan masker disebut  juga bisa mencegah masuknya polutan ke dalam tubuh agar tidak menimbulkan penyakit akibat polusi udara

Dokter Sophia mengimbau untuk terus menjaga daya tahan tubuh atau imunitas yang maksimal agar bisa menangkal berbagai zat berbahaya dari luar dengan menerapkan pola hidup yang sehat. [Rosalin Febriyanti]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI