Padahal Nick sudah memakai obat tetes mata dan meredupkan cahaya dari ponsel serta laptopnya, tetapi tidak ada yang membantu.
Akhirnya, Nick pergi menemui seorang dokter ahli kacamata yang memberi tahu bahwa ada ulkus di matanya dan memintanya segera ke rumah sakit besar.
"Para dokter mengatakan mereka tidak bisa memastikan kondisi yang terjadi sebelum keluar hasil tes. Beberapa berpikiran kondisi itu disebabkan oleh acanthamoeba keratitis (AK)," ujarnya.
Acanthamoeba keratitis adalah infeksi kornea yang disebabkan oleh organisme kecil yang bernama acanthamoeba yang biasa ditemukan dalam air.
Baca Juga: Ahli Sebut Bukan Hanya Merusak Paru, Merokok Juga Bisa Sebabkan Kebutaan
Seminggu kemudian, dokter akhirnya mendiagnosis Nick positif terinfeksi dan harus rela kehilangan salah satu matanya.
Nick pun berusaha menggunakan obat tetes mata sejak divonis mata kananya terinfeksi. Tetapi, langkah Nick menggunakan obat tetes mata justru tidak semakin membaik selama 3 minggu.
Setelah itu, ia justru harus benar-benar menerima kenyataan bahwa salah satu matanya mengalami kebutaan.
Kenyataan tersebut membuat Nick sempat berada di titik terendah. Apalagi ia sangat menyukai pekerjaannya sebagai wartawan dan menikmati kesehariannya bermain sepak bola.
"Mata saya terasa sangat sakit dan membuatku berada di titik terendah. Padahal bermain sepak bola salah satu caraku menghibur diri sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Pakai Softlens Abal-abal, Seorang Remaja Alami Kebutaan karena Hal Ini
Enam bulan kemudian, dokter membuat Nick masih memiliki harapan bisa melihat dengan kedua mata yang normal. Tetapi, Nick membutuhkan donor kornea untuk mata kanannya.