Suara.com - Studi : Pneumonia Lebih Banyak Disebabkan Virus, Pakar : Vaksin Solusinya
Antara 800.000 sampai 900.000 anak mengidap pneumonia atau radang paru-paru setiap tahun di seluruh dunia.
Dalam sebuah studi besar di tujuh negara, para periset mendapati bahwa kebanyakan dari kasus pneumonia itu disebabkan oleh virus.
Studi itu menunjukkan betapa pentingnya sebuah vaksin. Banyak orang tidak menyadari bahwa pneumonia (radang paru-paru) adalah penyebab utama kematian anak-anak di seluruh dunia, menewaskan satu juta anak setiap tahun.
Baca Juga: Gimana Flu Biasa Bisa Sebabkan Pneumonia? Ini Penjelasannya
Sebuah tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh para periset di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Johns Hopkins melakukan studi itu.
Maria Knoll, pakar epidemiologi di Johns Hopkins, berbicara kepada VOA melalui Skype.
"Kami mempelajari tujuh lokasi berbeda di Afrika dan Asia, dan dalam berbagai kondisi, sebagian di wilayah endemi malaria, sebagian di desa dan kota, dan di semua itu, kami menemukan lebih banyak virus daripada bakteri," katanya seperti mengutip VOAIndonesia.
Bakteri menyebabkan kurang dari 30 persen kasus. Para periset menggunakan teknologi canggih, yang tidak dimiliki oleh para dokter di negara-negara itu.
Karena para dokter itu tidak tahu penyebab pasti pneumonia, mereka sering memberi resep antibiotik. Tapi antibiotik tidak mempan melawan virus. Akibatnya obat-obat bermutasi dan menjadi kurang efektif melawan penyakit yang disebabkan bakteri.
Baca Juga: Sutopo Flu Sebelum Meninggal Dunia, Ini Bedanya Flu Biasa dan Flu Pneumonia
Para periset berargumen yang diperlukan adalah vaksin yang melindungi dari pneumonia yang disebabkan virus.