5 Penyakit yang Bisa Mengubah Kepribadian, Salah Satunya Stroke

Vika Widiastuti Suara.Com
Rabu, 10 Juli 2019 | 13:10 WIB
5 Penyakit yang Bisa Mengubah Kepribadian, Salah Satunya Stroke
Ilustrasi wanita cemas. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepribadian terkadang berubah karena situasi atau keadaan. Namun, kondisi medis ternyata bisa mengubah kepribadian seseorang.

Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena kepribadian Anda masih bisa kembali dengan cara mengobati gangguan terkait. Berikut beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan perubahan kepribadian seperti dilansir dari thehealthsite.

1. Penyakit Tiroid

Kelenjar tiroid berada di leher dan berfungsi untuk mengatur produksi hormon tiroid. Namun, saat tidak berfungsi dengan baik, kelenjar tiroid bisa menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon.

Baca Juga: Waspada Hewan Kurban Terjangkit Penyakit, Ini yang Dilakukan Pemkot Yogya

Kelebihan produksi hormon tiroid disebut hipertiroidisme dan penurunan hormon disebut hipotiroidisme. Kelenjar ini sebenarnya mengontrol bagaimana tubuh menggunakan energi dan memengaruhi fungsi organ-organ lain termasuk jantung.

Jika Anda mengalami hipertiroidisme bisa menyebabkan Anda mudah tersinggung, cemas, agresif, dan mengalami perubahan suasana hati. Sementara jika Anda kekurangan hormon ini akan menyebabkan masalah memori dan mengalami kelesuan, serta kelelahan.

Parahnya, jika kondisi ini tidak diobati akan memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan perubahan besar dalam kepribadian.

Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]
Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]

2. Cedera otak traumatis

Hal ini biasanya disebabkan oleh kecelakaan atau kekerasan. Cedera semacam ini bisa berdampak, yaitu dapat mengubah cara kita memproses sesuatu atau memahami informasi.

Baca Juga: Jadi Sumber Penyakit, Banyak Kolam Renang di AS Terkontaminasi Feses

selain itu, cedera semacam ini juga bisa menyebabkan perubahan kepribadian. Jika cedera merusak koneksi antara korteks serebral ke sisem limbik, ini dapat memengaruhi reaksi emosional dan pemahaman informasi. Perubahan ini bisa bersifat permanen atau sementara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI