Jarang Diketahui, Menyusui Ternyata Kurangi Risiko Kanker Payudara

Rabu, 10 Juli 2019 | 11:40 WIB
Jarang Diketahui, Menyusui Ternyata Kurangi Risiko Kanker Payudara
Ilustrasi ibu menyusui. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyusui memberikan banyak manfaat bagi bayi. ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan bayi dan mengandung antibodi yang melindunginya dari beberapa infeksi dan masalah kesehatan.

Tidak hanya pada bayi, menyusui mempunyai manfaat untuk sang Ibu. Salah satunya adalah berkaitan dengan rendahnya risiko terkena kanker payudara.

Tetapi sebuah penelitian baru-baru ini menemukan tidak semua wanita mendapat informasi seperti ini oleh dokter mereka, tulis Tech Times via INSIDER.

Penelitian ini diterbitkan pada Oktober 2018 dalam jurnal Breastfeeding Medicine dan dilakukan di Ohio State University Comprehensive Cancer Center.

Baca Juga: Ayo Bangun Pagi, Wanita yang Sering Begadang Berisiko Kanker Payudara

Setelah menyurvei 724 ibu berusia 18 hingga 50 tahun, peneliti menemukan sebanyak 56% wanita mengatakan mereka tahu hubungan antara menyusui dan berkurangnya risiko kanker payudara. Tetapi sebanyak 92% wanita mengatakan tidak tahu.

Ternyata pengetahuan ini memengaruhi mereka yang tahu. Sepertiga dari 56% itu mengaku keputusannya untuk menyusui juga dipengaruhi oleh rendahnya risiko kanker ini.

Ilustrasi ibu Menyusui. (Shutterstock)
Ilustrasi ibu Menyusui. (Shutterstock)

Para peneliti juga menemukan hanya 16% wanita yang diberitahu tentang keterkaitan tersebut oleh seorang profesional medis.

Menurut Dr. Bhuvana Ramaswamy, peneliti dari Ohio State University mengatakan angka itu sangat memprihatinkan.

"Kami memiliki tugas sebagai komunitas medis untuk memastikan pasien kami memiliki pengetahuan yang dapat diandalkan," kata Ramaswamy dalam pernyataannya.

Baca Juga: Lakukan Bayi Tabung di Usia 40 Tahun, Risiko Kanker Payudara Meningkat

"Ketika itu berasal dari seorang profesional, informasi medis jauh lebih mungkin memengaruhi pilihan orang."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI