Suara.com - Sedotan stainless memang eco-friendly tetapi polisi Inggris telah memeringatkan potensi bahaya yang ditimbulkan dari sedotan tersebut setelah seorang wanita meninggal dunia pada 2018 dalam sebuah kecelakaan tragis.
Seorang wanita asal Inggris, Elena Struthers-Gardner, mengalami cedera otak traumatis setelah ia terjatuh saat membawa gelas minumnya. Insiden ini terjadi di rumahnya di Dorset pada 22 November tahun lalu.
Malangnya, Elena terjatuh tepat di atas sedotan stainless yang sedang dibawanya saat itu.
Sedotan tersebut melukai mata kirinya hingga ke otak dan merusak batang otaknya.
Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik, Pemuda Ini Bikin Sedotan dari Rumput Liar
"Aku ke dapur dan melihat Lena berbaring di ambang pintu di antara ruang kerja dan dapur," kata istrinya, Mandy Struthers-Gardner, melansir Vice.
"Aku perhatikan sedotan itu masih menempel di kepalanya. Aku langsung menelepon 999 dan meminta ambulans," sambungnya.
Petugas medis langsung melarikan wanita malang ini ke Rumah Sakit Umum Southampton. Tetapi lukanya terbukti fatal dan ia meninggal satu hari setelahnya.
Asisten koroner untuk County of Dorset, Brendan Allen, mengatakan mereka tidak dapat menentukan apa yang menyebabkannya jatuh. Kematiannya ini terdaftar sebagai cedera otak traumatis.
Menurut Mandy, selama ini istrinya memiliki masalah dengan mobilitas akibat pernah mengalami kecelakaan saat menunggang kuda di usianya masih 20 tahunan. Bahkan cedera tulang belakangnya terkadang membuatnya jatuh.
Baca Juga: Minum Milkshake Sedotannya Tersumbat, Ternyata Ada Tikus di Minuman Saya
Sejak saat itu Elena diketahui menderita skoliosis.
Dalam laporannya, Allen merekomendasikan agar sedotan stainless tidak digunakan dalam wadah minuman yang mempunyai penutup untuk menahan sedotan.
"Tampaknya masalah utama di sini adalah jika tutupnya tidak ada di tempat, sedotan itu akan berpindah," katanya, pada Senin (8/7/2019) kemarin.