3 Buruknya Dampak Polusi di Jakarta yang Harus Diwaspadai

Selasa, 09 Juli 2019 | 17:30 WIB
3 Buruknya Dampak Polusi di Jakarta yang Harus Diwaspadai
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Senin (8/7). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 3 Buruknya Dampak Polusi di Jakarta yang Harus Diwaspadai.

Baru-baru ini, menurut indeks kualitas udara (Air Quality Index/ AQI), Jakarta disebut sebagai kota dengan polusi udara terburuk nomor tiga di dunia setelah Santiago, Chile dan Chongqing, China. Indeks kualitas udara di Jakarta mencapai 132 US AQI.

Terbaru, pada pagi ini, berdasarkan citra satelit, kondisi polusi udara di Jakarta pagi tadi cukup tinggi. Tingkat polusi udara di Ibu Kota lebih tinggi dibanding di Singapura dan Bangkok.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengunggah citra satelit dari The Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS).

Baca Juga: Konser Base Jam di Aceh Dibubarkan Massa, Sigit Whardana : Kami Minta Maaf

Penghitungan tingkat polusi udara ini didasarkan pada sebaran partikel padat di udara ukuran di bawah 2,5 mikrometer (PM2,5) dan 10 mikrometer (PM10). Citra satelit ini diambil pada pukul 08.00 WIB.

"Di Jakarta cukup berpolusi pagi ini sekitar 180 mikrogram per meter kubik, di banding Singapura & Bangkok yang cuma 28 & 35 mikrogram per meterkubik," tulis keterangan dari Peneliti Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Pusfatja) LAPAN, Dony Kushardono, di akun Instagram-nya, @donykushardono, Selasa (9/7/2019).

Menurut berbagai sumber, ada dua faktor yang ditengarai sebagai penyumbang polusi udara di Jakarta. Pertama, ialah jumlah kendaraan bermotor di Jakarta semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga meningkatkan emisi kendaraan bermotor.

Serta yang kedua adalah adanya pembangkit listrik tenaga uap batu bara dalam radius 100 meter di sekitar Jakarta.

Buruknya polusi yang terjadi di Jakarta tentu harus diwaspadai, karena berbagai dampak negatif bisa terjadi pada kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Nah berikut adalah beberapa efek yang bisa terjadi jika polusi di Jakarta terus menerus memburuk.

Baca Juga: Peduli Kesehatan, Hyatt dan Komunitas Lari Adakan Kegiatan Lari Bersama

1. Dampak kesehatan

Polusi tentu menyebabkan berbagai efek buruk untuk kesehatan. Tidak hanya sebatas gangguan pada paru-paru, partikel-pertikel polusi udara dan debu juga bisa membuat tingkat kekambuhan asma meningkat.

Selain itu, zat berbahaya seperti karbon hitam dan nitrogen oksida yang terdapat pada asap kendaraan, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Belum lagi kanker paru-paru yang juga bisa disebabkan dari zat-zat berbahaya yang ditimbulkan dari udara kotor.

Pada bayi dan anak-anak, polusi udara bisa sebabkan berat badan lahir rendah serta mudah alami infeksi paru-paru. Polusi juga bisa menghambat perkembangan paru-paru pada anak. Akibatnya, paru-paru tidak bisa berfungsi dengan optimal saat dewasa.

2. Dampak kecantikan

Partikel kecil dalam bentuk kotoran, asap atau debu ldapat masuk dan berdampak negatif pada sel kulit. Akibatnya, Anda berisiko mengalami penuaan dini dalam proses yang disebut oksidasi.

Selain itu, gas seperti nitrogen dioksida, ozon, karbon monoksida dan sulfur dioksida yang banyak ditemukan pada udara yang tercemar juga dapat membahayakan kulit.
Polusi dapat merusak fungsi penghalang kulit dengan menghancurkan kolagen dan lipid yang terkandung di dalamnya.

Selain itu partikel kotoran di dalamnya dapat menumpuk di permukaan kulit yang dapat menyumbat pori-pori saat bercampur dengan sel-sel kulit dan minyak. Inilah yang sebabkan polusi juga dapat menyebabkan iritasi, ruam dan jerawat.

3. Dampak kesehatan mental

Dilansir dari Klik Dokter, polusi udara juga memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan mental. Efek racun dari polusi udara dapat menyebabkan berbagai gejala negatif psikologis. Antara lain, kecemasan, perubahan suasana hati, penurunan fungsi kognitif, dan perubahan perilaku.

Polusi udara juga dikaitkan dengan perubahan perilaku seorang, menghabiskan lebih sedikit waktu di luar, atau menjalani gaya hidup sedenter (kurang aktif), yang juga berhubungan dengan isolasi sosial.

Jadi buruknya polusi yang terjadi di Jakarta tentu harus diwaspadai, karena berbagai dampak negatif bisa terjadi pada kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI