2. Diagnosis obesitas
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian atau FAO, Indonesia termasuk negara dengan tingkat pertumbuhan kegemukan (obesitas) anak-anak tertinggi di Asia-Pasifik.
Dan menurut data Riskedas tahun 2013, tingkat kegemukan secara nasional pada anak usia 5 sampai 12 tahun masih tinggi yaitu sebesar 18,8 persen.
Untuk itu, penting bagi orangtua untuk membawa buah hati mereka yang memiliki berat badan berlebih dan melakukan diagnosis obesitas.
Baca Juga: Studi: Wanita yang Gagal Aborsi Berisiko Alami Gangguan Kesehatan Kronis
Dokter akan mencari tahu riwayat kesehatan dan memeriksa kondisi fisik anak. Pemeriksaan fisik sendiri meliputi mengukur tinggi badan dan berat badan, memeriksa tanda vital seperti suhu tubuh, detak jantung, dan tekanan darah, serta pemeriksaan kondisi organ lainnya, seperti paru-paru, jantung, lambung dan lain-lain.
3. Masalah hormon dan pubertas
Kata Bettia, beberapa anak mengalami masalah puber entah itu terlalu cepat atau malah terlambat.
Untuk mencari tahu penyebab dan menekan masalah jangka panjang, Bettia menyarankan orangtua yang memiliki anak terlambat memasuki masa pubertas untuk melakukan MCU.
Selanjutnya, dokter dapat memberikan solusi mulai dari terapi hormon seks sampai terapi hormon pertumbuhan.
Baca Juga: Klinik Kesehatan Haji Madinah Tangani Kasus Tulang Retak Hingga Pikun
"Sering kali dengan pengecekan akurat dan tepat, bisa diintevensi dengan cepat. Anak pun mendapat manfaat. Jangan menunggu mereka dewasa karena penyakit jantung udah mulai menimpa orang yang semakin muda," tutupnya.