Suara.com - Peningkatan layanan rumah sakit saat ini sedang digaungkan oleh banyak industri pelayanan medis. Salah satunya adalah dengan teknologi terbaru berbasis blockchain.
Teknologi ini, belakangan sudah diterapkan di berbagai negara di dunia, yang merupakan rangkaian sistem terpadu dalam penyimpanan dan pengambilan data yang aman dari konsumen atau pasien catatan kesehatan elektronik (EHR).
Dengan konsep tersebut, data pasien akan tersimpan dengan cermat dan efisien. Untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut, dClinic Batam akan menjadi kota pertama yang menggunakan layanan kesehatan berbasis blockchain di Indonesia.
"Batam akan menjadi showcase dClinic International untuk Public Healthcare Blockchain (PHB) di Indonesia. PHB sendiri diharapkan bisa memperkuat layanan kesehatan dan vitalitas, serta wisata medis baik di Batam maupun di Indonesia," ungkap Stephen Moo, MD dClinic untuk Indonesia, berdasarkan siaran pers yang Suara.com terima.
Baca Juga: Lama di Rumah Sakit, Putri Denada Kangen Indonesia
Teknologi berbasis blockchain yang ditawarkan dClinic merupakan rangkaian sistem terpadu dalam penyimpanan dan pengambilan data yang aman dari konsumen atau pasien mengenai catatan kesehatan elektronik (EHR) mereka.
CEO dClinic, Dr. Richard Satur, mengungkap bahwa selama ini ada banyak upaya untuk membuat EHR yang umum untuk pasien. Namun, rata-rata dan sebagian besar tidak berjalan dengan baik.
"Blockchain memungkinkan terciptanya Electronic Medical Records yang fleksibel dan berfokus pada konsumen yang dapat merangkum tidak hanya perawatan kesehatan tradisional, tetapi kesehatan dan vitalitas. PHB dClinic adalah infrastruktur EHR yang tepat untuk Batam dan Indonesia," tutup dia.