Pembalut, Tampon, atau Menstrual Cup Paling Baik untuk Area Kewanitaan?

Selasa, 09 Juli 2019 | 10:54 WIB
Pembalut, Tampon, atau Menstrual Cup Paling Baik untuk Area Kewanitaan?
Ilustrasi menstrual cup untuk kurangi sampah pembalut. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembalut, Tampon, atau Menstrual Cup Paling Baik untuk Area Kewanitaan?

Kampanye mengurangi sampah lingkungan, membuat menstrual cup mulai dikenal dan di jadi pilihan perempuan di perkotaan.

Walaupun pembalut, tampon, dan menstrual cup memiliki fungsi yang sama, yaitu menyerap darah menstruasi, namun nyatanya bentuk dan cara penggunan ketiga benda tersebut berbeda, loh!

Sebenarnya apa kelebihan dan kekurangan ketiga benda tersebut? Yuk simak penjelasannya dilansir Hello Sehat.

Baca Juga: Berlari 3 Kali Seminggu di Treadmill Bikin Nyeri Menstruasi Berkurang!

Ilustrasi pembalut (Shutterstock)
Ilustrasi pembalut (Shutterstock)

Pembalut

Benda yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi hampir sebagian perempuan. Pembalut merupakan penyerap darah menstruasi yang berbentuk persegi panjang dan terbuat dari bantalan kapas atau kain yang lembut. Pembalut digunakan dengan cara ditempelkan atau direkatkan di bagian dalam celana dalam.

Selain itu, seseorang yang pakai pembalut bersayap umumnya lebih rentan mengalami iritasi di paha bagian dalam akibat adanya gesekan di area selangkangan. Rutinlah mengganti pembalut meski darah menstruasi Anda tidak terlalu banyak ataupun masih bisa terserap. Hal ini dilakukan untuk menghindari perkembangan bakteri dan bau vagina dari darah menstruasi yang dikeluarkan.

Tampon


Bahan yang digunakan untuk tampon pada dasarnya sama dengan pembalut, yaitu menggunakan bantalan kapas yang memiliki daya serap tinggi untuk cairan menstruasi. Namun, berbeda dengan pembalut, tampon berbentuk seperti tabung silinder, berukuran lebih kecil, dan terdapat benang sebagai penarik di ujungnya. Karena ukurannya yang kecil ini, tampon sangat cocok digunakan bagi perempuan yang aktif dan ingin banyak melakukan gerak atau olahraga pada masa menstruasi.

Dibanding dengan pembalut, cara penggunaan tampon juga bisa dibilang harus lebih hati-hati. Jika pembalut dipasang pada celana dalam Anda, maka tampon dipasang di dalam vagina. Itu sebabnya, pemasangan tampon bisa dibilang cukup sulit bagi orang yang memang belum terbiasa. Beberapa tampon dilengkapi aplikator dari plastik atau tabung kardus yang membantu memudahkan tampon masuk ke dalam vagina. Namun, ada juga tampon yang harus dimasukkan menggunakan jari pemakainya.

Baca Juga: Selain Nyeri Perut, Wanita Juga Alami Perubahan Suara saat Menstruasi

Ketika Anda akan menggunakan tampon, pastikan tubuh Anda dalam keadaan tenang rileks. Jika Anda gugup atau ragu, otot-otot Anda akan menegang sehingga tampon akan semakin sulit masuk.

Sama seperti pembalut, Anda disarankan untuk rutin mengganti tampon. Sebaiknya Anda mengganti tampon setiap 3 sampai 5 jam sekali. Pasalnya satu buah tampon bisa digunakan tak lebih dari 6 jam. Selain itu Anda tidak disarankan untuk menggunakan tampon jika tidak sedang haid atau ketika darah menstruasi Anda sangat sedikit.

Jika Anda terlalu lama menggunakan tampon, maka akan meningkatkan risiko terkena sindrom syok toksik atau toxic shock syndrome (TSS). Ini adalah sindrom yang disebabkan oleh tumbuh dan berkembangnya bakteri pada tampon dan dapat berakibat fatal, bahkan dapat mengancam jiwa. Itu sebabnya, tampon sangat tidak disarankan bagi mereka yang gampang lupa.

Menstrual cup

Berbeda dengan tampon ataupun pembalut, menstrual cup atau biasa disebut dengan cawan menstruasi bekerja tidak menyerap cairan lewat kapas, melainkan menampung cairan yang keluar pada saat menstruasi. Menstrual cup terbuat dari karet ataupun silikon yang diselipkan di dalam vagina sehingga bisa digunakan berkali-kali dan dalam jangka waktu yang lama.

Cara menggunakan menstrual cup hampir sama dengan penggunaan tampon. Anda perlu memposisikan diri dengan cara duduk, jongkok, atau salah satu kaki diangkat ke atas, intinya buatlah posisi yang senyaman mungkin. Setelah itu, pegang ujung cangkir menstruasi ini, lalu lipat seperti bentuk huruf U. Setelah itu, masukkan ke dalam vagina perlahan.

Banyak orang lebih memilih menstrual cup dibanding pembalut karena praktis dan tidak harus sering diganti – tergantung seberapa banyak darah yang keluar. Jika saat menggunakan pembalut Anda harus mengeluarkan energi lebih untuk mencuci bantalan agar darah menstruasi bisa bersih, maka saat pakai menstrual cup Anda hanya mengeluarkan cangkir menstruasi dari dalam vagina, mengosongkan isinya, membersihkannya dengan air, dan memasukkannya kembali ke dalam vagina.

Lantas, dari ketiga benda tersebut mana yang lebih baik?

Pada dasarnya pakai pembalut, tampon dan menstrual cup untuk perawatan kewanitaan selama menstruasi disesuaikan dengan kenyamanan dan kebutuhan Anda sehari-hari. Namun yang paling penting, jangan lupa untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan selama menstruasi dengan cara rutin mengganti pembalut, tampon atau menstrual cup yang Anda pakai.

Selain itu, perhatikan juga cara membasuh daerah kewanitaan dengan cara yang benar dan tepat. Ingat, saat menstruasi risiko infeksi di area vagina akan lebih meningkat dibandingkan saat kondisi normal. Itu sebabnya, Anda perlu perhatian lebih untuk menjaga kebersihan area kewanitaan. Anda bisa memakai pembersih daerah kewanitaan yang mengandung cairan antiseptik khusus selama masa menstruasi berlangsung.

Jadi mau beralih dari pakai pembalut ke tampon atau menstrual cup? Nggak usah takut, kalau sudah biasa memakan tampon dan menstrual cup mudah kok, hanya awalnya saja yang mungkin sedikit membuat ribet karena tidak pernah. Selamat mencoba. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI