Sutopo Meninggal Karena Pneumonia, Ketahui Komplikasi Kanker Paru-paru

Senin, 08 Juli 2019 | 09:03 WIB
Sutopo Meninggal Karena Pneumonia, Ketahui Komplikasi Kanker Paru-paru
Seorang WNI menunjukkan foto Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho ketika dirawat di Modern Hospital Guangzhou, China, Minggu (7/7). ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsultan Jenderal RI di Guangzhou, Gustanto akhirnya mengonfirmasi bahwa penyebab Sutopo Purwo Nugroho meninggal bukan karena kanker paru-paru yang dideritanya.

Gustanto mengatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB meninggal akibat komplikasi kanker paru-paru stadium 4B yang dideritanya sejak 2017 lalu.

"Penyebab kematian beliau adalah cardiac heart attack. Berita ini datang dari rumah sakit. Sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak," jelas Gustanto di Terminal Kargo Jenazah, Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (7/7) malam.

Selain gagal jantung, penyebab utama kematian Sutopo karena pneumonia dan adenokarsinoma paru, salah satu jenis kanker paru-paru.

Baca Juga: Sakit Bahu Bisa Jadi Tanda Kanker Paru-paru, Jika Seperti Ini Rasanya

"Penyebab utamanya yaitu selain Pneumonia ada left lung adenocarcinoma, yang mengenai kidney (hati) dan beberapa bagian lainnya seperti liver," tukasnya.

Sebenarnya pneumonia dan kanker paru-paru adalah dua penyakit yang berbeda. Meskipun keduanya memiliki gejala yang hampir sama.

Jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho diusung oleh personel BNPB untuk diberangkatkan ke Boyolali dari Raffles Hils, Cimanggis, di Depok, Jawa Barat, Senin (8/7) dini hari. [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]
Jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho diusung oleh personel BNPB untuk diberangkatkan ke Boyolali dari Raffles Hils, Cimanggis, di Depok, Jawa Barat, Senin (8/7) dini hari. [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]

Melansir dari Healthline, jika orang menderita pneumonia belum tentu berisiko kanker paru-paru. Tetapi, jika orang menderita kanker paru-paru maka meningkatkan risiko terkena pneumonia.

Terlepas dari kanker paru-paru, gejala dan penyebab pneumonia sama. Infeksi bakteri, virus dan jamur semuanya dapat menyebabkan pneumonia.

Tetapi, kondisinya akan lebih sulit mengidentifikasi seseorang terkena pneumonia atau tidak jika menderita kanker paru-paru.

Baca Juga: Jangan Termakan Hoax, Ini 5 Mitos Seputar Kanker Paru-paru

Karena, gejala pneumonia terlihat sama seperti gejala komplikasi kanker paru-paru. Adapun komplikasi kanker paru-paru yang dilansir dari Mayo Clinic.

1. Sesak napas

Penderita kanker paru-paru dapat mengalami sesak napas jika kanker tumbuh untuk memblokir saluran udara utama. Kanker paru-paru juga dapat menyebabkan cairan menumpuk di sekitar paru-paru.

Ilustrasi rontgen kanker paru-paru (shutterstock)
Ilustrasi rontgen kanker paru-paru (shutterstock)

2. Batuk darah

Kanker paru-paru dapat menyebabkan pendarahan di saluran napas, yang menyebabkan Anda batuk darah (hemoptisis).

3. Efusia pleura (cairan di dada)

Kanker paru-paru dapat menyebabkan cairan menumpuk di ruang yang mengelilingi paru-paru yang terkena di rongga dada (ruang pleura).

4. Kanker yang menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis)

Kanker paru-paru sering menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh, seperti otak dan tulang.

Kanker yang menyebar dapat menyebabkan rasa sakit, mual, sakit kepala, atau tanda dan gejala lain tergantung pada organ apa yang terpengaruh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI