Suara.com - Konsultan Jenderal RI di Guangzhou, Gustanto akhirnya mengonfirmasi bahwa penyebab Sutopo Purwo Nugroho meninggal bukan karena kanker paru-paru yang dideritanya.
Gustanto mengatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB meninggal akibat komplikasi kanker paru-paru stadium 4B yang dideritanya sejak 2017 lalu.
"Penyebab kematian beliau adalah cardiac heart attack. Berita ini datang dari rumah sakit. Sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak," jelas Gustanto di Terminal Kargo Jenazah, Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (7/7) malam.
Selain gagal jantung, penyebab utama kematian Sutopo karena pneumonia dan adenokarsinoma paru, salah satu jenis kanker paru-paru.
Baca Juga: Sakit Bahu Bisa Jadi Tanda Kanker Paru-paru, Jika Seperti Ini Rasanya
"Penyebab utamanya yaitu selain Pneumonia ada left lung adenocarcinoma, yang mengenai kidney (hati) dan beberapa bagian lainnya seperti liver," tukasnya.
Sebenarnya pneumonia dan kanker paru-paru adalah dua penyakit yang berbeda. Meskipun keduanya memiliki gejala yang hampir sama.
Melansir dari Healthline, jika orang menderita pneumonia belum tentu berisiko kanker paru-paru. Tetapi, jika orang menderita kanker paru-paru maka meningkatkan risiko terkena pneumonia.
Terlepas dari kanker paru-paru, gejala dan penyebab pneumonia sama. Infeksi bakteri, virus dan jamur semuanya dapat menyebabkan pneumonia.
Tetapi, kondisinya akan lebih sulit mengidentifikasi seseorang terkena pneumonia atau tidak jika menderita kanker paru-paru.
Baca Juga: Jangan Termakan Hoax, Ini 5 Mitos Seputar Kanker Paru-paru
Karena, gejala pneumonia terlihat sama seperti gejala komplikasi kanker paru-paru. Adapun komplikasi kanker paru-paru yang dilansir dari Mayo Clinic.