Masih Heboh tentang 'Ikan Asin', Pahami Dulu Segala Hal soal Bau Miss V!

Sabtu, 06 Juli 2019 | 06:20 WIB
Masih Heboh tentang 'Ikan Asin', Pahami Dulu Segala Hal soal Bau Miss V!
Ilustrasi kesehatan reproduksi perempuan, vagina.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap wanita yang sehat memiliki bau, bahkan jika wanita tersebut mempraktikan kebersihan pada area organ intimnya.

Tetapi baunya tidak selalu sama. Sifat dan intensitasnya tergantung pada usia seseorang, penanda fisiologis, aktivitas fisik, fase siklus menstruasi, dan faktor lainnya.

Contohnya, aroma vagina menjadi kurang menyenangkan setelah berhubungan intim yang tidak menggunakan pelindung.

Karena keseimbangan pH vagina adalah 4,0-4,5 dan sperma 7,2-8,0, ketika bersentuhan bakteri baik di vagina hancur. Hal ini juga terjadi pada saat menstruasi, di mana organ intim akan berbau logam.

Baca Juga: Lagu Baru Suarakan Pesan Feminis, Miley Cyrus Pakai Lateks Vagina Berduri

Bau vagina sangat penting. Pasalnya aroma alami inilah yang dapat membangkitkan gairah pada pria.

Ilustrasi pasangan berhubungan seks atau bercinta. (Shutterstock)
Ilustrasi pasangan berhubungan seks atau bercinta. (Shutterstock)

Melansir Flo.Health, menurut sebuah survei yang dilakukan peneliti dari Amerika, sekitar 75% pria mengaku bau vagina adalah salah satu faktor paling penting dalam membangkitkan keinginan mereka (secara seksual).

Ditemukan juga bahwa pria akan lebih bereaksi terhadap bau vagina yang dekat dengan ovulasi. Sebab, di tengah siklus tubuh wanita menghasilkan jumlah feromon terbanyak dan ini meningkatkan daya tarik seksual.

Memang, konsumsi makanan atau produk tertentu mengubah tingkat keasaman mikroflora yang bertanggung jawab atas bau vagina Anda. Menurut penelitian, wanita yang menjalankan diet vegetarian memiliki aroma vagina yang lebih lembut dan lebih menyenangkan. 

Bau vagina yang mencurigakan, dibarengi dengan rasa gatal, sensasi terbakar saat buang air kecil serta keputihan bisa menandakan kesehatan vagina Anda sedang terganggu. Kemungkinan Anda mengalami bacterial vaginosis, yang juga dapat terjadi tanpa gejala jelas.

Baca Juga: Selain Menopause, Ini yang Terjadi Pada Vagina Jika Anda Semakin Tua

Vaginosis disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri "baik" dan "buruk" yang biasanya ada di vagina.

Kondisi ini tidak termasuk dalam Infeksi Menular Seksual (IMS), tetapi meningkatkan kemunginan risikonya.

Vaginosis tidak bisa menular melalui toilet umum, tidur bersama orang lain atau di kolam renang. Untungnya vaginosis akan sembuh dalam beberapa hari tanpa perawatan apa pun.

Tetapi jika gejalanya tidak hilang, lebih baik berkonsultasi dengan dokter Anda dan menjalani perawatan medis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI